Dengan keberanian yang luar biasa, Kapten Sudibyo mengadakan perlawanan dengan pistol. Subuh itu masyarakat Tunon panik.
Begitu bangun mereka banyak yang lari terbirit-birit mencari tempat persembunyian. Ada yang masuk kolong tidur, lari ke kuburan bahkan ada yang naik pohon kelapa.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Kapten Sudibyo berhasil lolos dari Desa Tunon, namun di tengah sawah dia tertangkap tangan militer Belanda yang bertahan secara berlapis-lapis.
Pertempuranpun kembali berkobar, Kapten Sudibyo dan dua anak buahnya yang hanya bersenjatakan pistol tewas.
Siang harinya, jenazah Kapten Sudibyo dimakamkan di Desa Kalinyamat, Sumurpanggang. Sedangkan PLTD Suyono yang menderita luka-luka cukup berat berhasil diselundupkan ke RSU Kardinah untuk mendapatkan pertolongan. (**)