SLAWI, smpantura – Warga Desa Jembayat, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal digegerkan dengan bau tak sedap, sejak beberapa hari lalu. Bau menyengat diduga akibat dari kematian ayam di salah satu peternakan di wilayah tersebut.
“Awalnya, saya menduga bau tak sedap dari tikus yang mati di rumah. Setelah saya cari ke sudut ruangan hingga ke atap rumah, tidak ada. Ternyata, para tetangga juga mencium hal serupa,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, H Mu’min yang tinggal di Desa Jembayat saat ditemui di gedung DPRD Kabupaten Tegal, Kamis (28/2).
Ia menuturkan, warga yang penasaran dengan bau tak sedap di lingkungannya, akhirnya mendatangi salah satu peternakan di wilayah tersebut. Diketahui, banyak ayam yang mati mendadak di peternakan itu.
“Kami tidak tahu berapa jumlah ayam yang mati. Tapi, peternakan ini mengubur ayam-ayamnya yang mati di lokasi peternakan,” kata anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal itu.
Dijelaskan, berdasarkan informasi masyarakat bahwa peternakan itu memiliki 22 kandang, dan setiap kandang berisikan ayam sekitar 15 ribu ekor. Masyarakat merasa dirugikan karena bau yang menyengat. Selain itu, proses pemusnahan ayam yang mati seharusnya tidak berada di lokasi kandang.
“Jarak antara pemukiman dan peternakan sekitar 500 meter. Kami khawatir kedepan akan berimbas kepada penyakit di masyarakat,” ujarnya.
H Mu’min berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan pengecekan terhadap dampak polusi udara. Selain itu, DLH juga diminta untuk menerapkan regulasi kepada para peternak ayam untuk proses pemusnahan ayam yang mati.
“Harus ada solusi, karena kedepan kemungkinan terjadinya polusi udara akibat peternakan ayam bisa terjadi,” tegasnya.
Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, Sugianto menjelaskan, hingga kini belum ada laporan masuk terkait dengan kematian ayam di peternakan Jembayat. Pihaknya sejauh ini juga kesulitan untuk melakukan pengawasan, karena pabrik peternakan itu terkesan tertutup.
“Kami belum pernah masuk ke peternakan, karena tidak diperbolehkan. Jika pengawasan, kami hanya sebatas di tempat parkir,” katanya. **