TEGAL, smpantura – Terbang Jawa (rebana) srakalan, kesenian yang bernafaskan Islam, terus dilestarikan Jamiyah Maulud Syaroful Anam Idkholussururil Ikhwan (JMSII ) Pekauman, Kota Tegal. Satu di antaranya, pada saat acara resepsi pernikahan.
Seperti yang terlihat di Desa Kalimati, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Sabtu (8/7) kemarin. JMSII Kota Tegal, nampak mengarak iring-iringan, pengantin yang baru saja melangsungkan akad nikah.
Dengan berpakaian dan peci serba putih, sepuluh bapak-bapak, mengiringi langkah pengantin pria, Dwi Bagus Patrioko (30) warga Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, untuk bertemu pendamping hidupnya, Anissa Yunita Utami (29) yang baru saja dipersunting.
Sontak, aksi para bapak-bapak yang menabuh rebana dan melantunkan puji-pujian, menyita perhatian masyarakat setempat. Tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel.
“Kami terus berupaya melestarikan kesenian tradisional agar mendorong generasi muda mengenal seni tradisional,” kata Ketua JMSII Kota Tegal, Abdul Hayyi.
Dijelaskan lebih lanjut, terbangan nama lain perpaduan irama rebana genjring dan rebana jawa di Pekauman Kota Tegal (lebih dikenal dengan nama Kauman) didirikan sejak Tahun 1955 oleh Bapak Salim, yang akrab disapa Bang Salim.
Karena yang dibaca saat kumpulan jamiyah rutin terbangan adalah Kitab Syaroful Anam, maka nama Grup Rebana adalah Jamiyah Maulud Syaroful Anam Idkholussururil Ikhwan (JMSII ) Pekauman Tegal.
“Pada tahun 2000 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kami juga meraih Juara I Lomba Terbangan Ngarak Pengantin Tingkat Kota Tegal,” ungkap Hayyi.
Saat ini, Grup Rebana JMSII masih aktif menyelenggarakan perkumpulan jamiyah rutin setiap bulan sekali.
“Kami juga turut mensyiarkan acara hajatan ngarak pengantin maupun anak khitan,” singkatnya. (T03-Red)