Slawi  

Juli, Iuran Rames Saceting Mencapai Rp184 Juta

Salah satu penerima manfaat gerakan Rames Saceting, Wikoh Atun Nuren (36) asal Desa Slarang Kidul, Kecamatan Lebaksiu menuturkan, jika donasi dari ASN tersebut, sangat membantu dirinya.

Sebab, makanan tambahan yang diberikan ASN, melalui kader posyandu, berupa makanan olahan telor dan susu ini, sudah sesuai dengan rekomendasi ahli gizi.

“Saya sangat senang karena ini bisa membantu saya dan ibu-ibu lainnya sana yang sedang galau karena tumbuh kembang anaknya terganggu,” ujarnya.

Senada dengan Wikoh, Bidan Desa Slarang Kidul, Lia Marlina menjelaskan, jika pihaknya, bersama kader kesehatan desa berharap, program Rames Saceting ini, bisa terus berkelanjutan, untuk menuntaskan kasus stunting di Kabupaten Tegal, yang memerlukan keberlanjutan.

Terlebih, imbuhnya, penanganan stunting ini, tidak akan pernah mencapai targetnya, jika hanya mengandalkan APBD saja.

BACA JUGA :  Mimpi Warga Sangkanjaya Puluhan Tahun Terwujud TMMD Bangun Jalan 2,7 Km

“Kalau mengandalkan APBD saja saya rasa masih kurang, tidak cukup. Kami berharap ada keikhlasan yang berkelanjutan dari teman-teman ASN menyisihkan gajinya setiap bulan untuk disedekahkan ke anak-anak balita stunting dalam bentuk makanan bergizi,” ujar Lia.

Dia menjelaskan, jika pihaknya berperan di garda depan, bersama kader kesehatan, untuk memantau distribusi makanan tambahan ini, selain juga memeriksa tumbuh kembang baduta, dengan melakukan pengukuran tinggi atau panjang badan, berat badan, lingkar lengan dan lingkar kepala.

Ditambahkan Lia, terdapat sejumlah faktor yang bisa menyebabkan seorang balita mengalami stunting, diantaranya adalah pola asuh anak yang keliru, jarak kelahiran yang terlalu dekat, kemiskinan, hingga kondisi ibu saat hamil mengalami kekurangan energi kronis. (T04-Red)

error: