SLAWI, smpantura – Kabupaten Tegal berhasil meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori nindya tahun 2023.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga, dan diterima Bupati Tegal, Umi Azizah pada Malam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023, di Grand Ballroom Hotel Padma, Kota Semarang, Jumat (22/7).
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah pusat, kepada pemerintah daerah yang berkomitmen dalam pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
Pada tahun 2023 ada 360 daerah, yang menerima penghargaan KLA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.
Bupati Tegal, Umi Azizah mengaku senang, dengan peningkatan predikat yang diraih Kabupaten Tegal tahun ini, dari kategori madya menjadi nindya.
“Tidak mudah mewujudkan KLA ini tanpa ada komitmen yang kuat untuk mengintegrasikan program dan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan anak, mementingkan pemenuhan hak dan perlindungan anak, disamping kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak,” kata Umi.
Umi berharap, melalui upaya penciptaan penataan sarana dan taman bermain anak di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) dan kawasan GOR Tri Sanja yang berstandar nasional Indonesia, predikat KLA Kabupaten Tegal, tahun depan diharapkan, bisa naik peringkat ke kategori utama, yang menurutnya tinggal menyisakan sedikit poin lagi, untuk mencapai batas minimalnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tegal Khofifah yang turut hadir mendampingi Bupati Tegal menyampaikan, perolehan nilai KLA Kabupaten Tegal tahun ini adalah 786 atau naik 90 poin dari tahun 2022 yang sebesar 696.
“Untuk meraih predikat KLA utama, kita masih kurang 16 poin lagi, dan itu akan diperkuat dengan perumusan kebijakan, terutama pada proses penganggarannya yang melibatkan partisipasi anak ,” ungkapnya.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal Muhammad Faried Wajdy mengungkapkan, keterlibatan anak dalam agenda perencanaan pembangunan ke depan tidak terbatas partisipasinya pada agenda Musrenbang anak saja, tapi juga keikutsertaannya pada proses penganggaran.
“Ke depan, kita buka ruang ke anak-anak untuk ikut serta dalam proses formulasi anggaran kegiatan yang berpihak pada anak. Tujuannya adalah menjamin anggaran kegiatan yang berpihak pada anak ini ditetapkan dalam APBD, tidak menguap di proses penganggaran,” ujarnya.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak ini merupakan wujud apresiasi atas keberpihakan kepala daerah, pada upaya perlindungan anak melalui implementasi kebijakan dan program berikut penganggaran daerah, dalam menciptakan wilayahnya yang aman bagi anak.
“Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak ini merupakan suatu bentuk apresiasi kami atas segala komitmen, keberpihakan dan keseriusan bupati, walikota, dan jajarannya yang telah serius berupaya menghadirkan wilayahnya yang aman bagi anak,” kata Bintang.
Menurut Bintang, sejak digelar tahun 2011 lalu, sejauh ini belum ada kabupaten/kota yang meraih kategori KLA.
Meski demikian, pihaknya mengungkapkan adanya peningkatan yang cukup tajam di masing-masing kategori dari tahun sebelumnya.
Sehingga pada penyelenggaraan KLA 2023 ini ada 19 kabupaten/kota yang berhasil meraih kategori utama, 76 kategori nindya, 130 kategori madya, dan 135 kategori pratama.
Pada acara tersebut, juga diberikan pula penghargaan Provinsi Layak Anak kepada 14 provinsi yang dinilai telah melakukan upaya keras menggerakkan kabupaten dan kota di wilayahnya dalam mewujudkan KLA, termasuk salah salah satunya Provinsi Jawa Tengah. (T04-Red)