“Untuk meraih predikat KLA utama, kita masih kurang 16 poin lagi, dan itu akan diperkuat dengan perumusan kebijakan, terutama pada proses penganggarannya yang melibatkan partisipasi anak ,” ungkapnya.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal Muhammad Faried Wajdy mengungkapkan, keterlibatan anak dalam agenda perencanaan pembangunan ke depan tidak terbatas partisipasinya pada agenda Musrenbang anak saja, tapi juga keikutsertaannya pada proses penganggaran.
“Ke depan, kita buka ruang ke anak-anak untuk ikut serta dalam proses formulasi anggaran kegiatan yang berpihak pada anak. Tujuannya adalah menjamin anggaran kegiatan yang berpihak pada anak ini ditetapkan dalam APBD, tidak menguap di proses penganggaran,” ujarnya.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak ini merupakan wujud apresiasi atas keberpihakan kepala daerah, pada upaya perlindungan anak melalui implementasi kebijakan dan program berikut penganggaran daerah, dalam menciptakan wilayahnya yang aman bagi anak.
“Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak ini merupakan suatu bentuk apresiasi kami atas segala komitmen, keberpihakan dan keseriusan bupati, walikota, dan jajarannya yang telah serius berupaya menghadirkan wilayahnya yang aman bagi anak,” kata Bintang.
Menurut Bintang, sejak digelar tahun 2011 lalu, sejauh ini belum ada kabupaten/kota yang meraih kategori KLA.
Meski demikian, pihaknya mengungkapkan adanya peningkatan yang cukup tajam di masing-masing kategori dari tahun sebelumnya.
Sehingga pada penyelenggaraan KLA 2023 ini ada 19 kabupaten/kota yang berhasil meraih kategori utama, 76 kategori nindya, 130 kategori madya, dan 135 kategori pratama.