SLAWI, smpantura – Dalam rangka meningkatkan penemuan kasus baru kusta sejak dini, yayasan NLR Indonesia melibatkan kelompok perempuan seperti PKK, TNI dan Polri.
Program Manager NLR Indonesia Inklusi dan Disabilitas NLR Indonesia, Angga Yanuar mengatakan, kader PKK, Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini karena dalam kesehariannya intensif berhubungan dengan masyarakat.
“Kusta banyak di masyarakat. Kader PKK, Babinsa dan Bhabinkamtibmas memiliki peluang besar untuk menemukan kasus baru dan mendorong penderita kusta berobat, sehingga ke depan Indonesia bisa bebas kusta,” terang Angga Yanuar di sela acara Leprosy Roadshow yang digelar di GOR Tri Sanja Slawi, Selasa (30/5).
Angga menyebutkan, masih banyak kegiatan yang harus dilakukan agar Kabupaten Tegal mencapai target bebas kusta.
Selain penemuan kasus baru, juga dilakukan surveilans atau memantau pasien kusta yang sudah dinyatakan sembuh, tidak mengalami deformitas atau disabilitas yang lebih parah.
“Masih ada sekitar 200 pasien aktif berobat di Puskesmas.Untuk yang mengalami deformitas di beberapa Puskesmas ada program perawatan diri. Hal ini bisa dilakukan secara kelompok atau masing-masing. Diharapkan kader PKK bisa mengarahkan pasien untuk rajin perawatan diri, “terangnya.
Angga menuturkan, untuk mengidentifikasi orang sakit kusta caranya cukup mudah. Dapat ditandai adanya bercak putih seperti panu tapi mati rasa. Bila menemukan orang yang mengalami tanda seperti ini langsung disarankan ke Puskesmas.
“Biasanya tanda itu tidak terlihat mata, ada di punggung , paha bagian belakang sehingga orang tidak sadar. Ketika memeriksakan diri kumannya sudah berkembang biak,”sebutnya.


