”Kami telah menyiapkan personel di titik-titik strategis, termasuk pengamanan laut dan darat. Guna memastikan kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar, dan kami bersyukur semuanya berjalan lancar, tertib dan aman,” terang AKBP Putu Krisna.
Kegiatan yang menjadi tradisi tahunan, dan sarat nilai spiritual itu, telah menjadi simbol rasa syukur nelayan atas limpahan rezeki. Prosesi diawali upacara, sekaligus doa bersama demi keselamatan dan keberkahan, di Kantor KUD Karya Mina.
Hadir Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal bersama unsur Forkopimda, perwakilan Gubernur Jateng dari Dinas Kelautan Provinsi Jateng, pengurus dan Ketua KUD Karya Mina, serta HNSI Kota Tegal dan Jateng.
Wakil Mensesneg RI Juri Ardiantoro yang memberi sambutan secara daring, menekankan pentingnya swasembada pangan nasional, termasuk di sektor kelautan.
”Nelayan menjadi bagian penting dalam sistem ketahanan pangan Indonesia. Kita tidak hanya perlu meningkatkan produksi. Tapi juga melakukan modernisasi sektor perikanan,” tandas dia, sambil tak lupa mengucapkan rasa syukur atas hasil tangkapan ikan yang telah dicapai.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam kesempatan tersebut, juga mengajak semua pihak merenungkan makna spiritual di balik tradisi sedekah laut yang dilakukan nelayan daerahnya. Di sisi lain, dia juga menyampaikan keprihatinan atas insiden kebakaran kapal dan kendaraan yang terjadi beberapa waktu lalu di Pelabuhan Tegal. ”Ini menjadi pengingat penting, akan budaya kerja yang aman, dan profesional di sektor perikanan,” ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KUD Karya Mina Riswanto, berharap agar seluruh rangkaian kegiatan Sedekah Laut berjalan aman, tertib dan lancar. Acara yang digelar nelayan daerahnya, juga berkolaborasi dengan Gerakan Pangan Murah bersama Bank Indonesia untuk membantu masyarakat.