Tegal  

Kapolres Tegal Kota Titip Pesan ke Da’i Kamtibmas

Lebih Sejuk, Tingkatkan Keimanan dan Kesadaran Hukum

TEGAL, smpantura – Kapolres Tegal Kota, AKBP Jaka Wahyudi, secara khusus menitipkan pesan dan harapan ke Da’i Kamtibmas di wilayah hukumnya, khususnya saat memberikan dakwah maupun tausyiah, saat kultum (Kuliah Tujuh Menit) Tarawih, Kuliah Subuh, Shalat Jumat, dan kegiatan pengajian lainnya, selama bulan suci Ramadhan 1.444 H.

Pesan itu disampaikan melalui Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops), Kompol Tuhirman, saat menggelar silaturakhim dan dialog santai, bersama Da’i Kamtibmas dan tokoh lintas agama di Aula Kantor KUA Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Selasa (21/3).

”Intinya, kami berharap agar dapat menjaga suasana sejuk dan kondusif di Bulan Suci Ramadhan ini. Sampaikan pesan-pesan keagamaan khususnya untuk umat Islam, yang dapat meningkatkan keimanan, juga berkait dengan perlunya kesadaan hukum,” terang Kompol Tuhirman, didampingi Kasat Binmas, AKP Didik Guntoro SH.

Dia juga mengungkapkan, ada beberapa kesamaan berkait tugas pokok Da’i Kamtibmas dan personel kepolisian.

Jika polisi tugasnya juga didasarkan aturan hukum yang berlaku, termasuk tak bertentangan dengan aturan agama. Kemudian tetap melayani masyarakat agar suasana kamtibmas tetap aman dan kondusif.

Sedangkan Da’i Kamtibmas, selain menjalankan tugas dalam berdakwah, berdasarkan Alquran, Hadis dan Sunah Rosul, juga perlu menyampaikan beberapa aturan hukum yang berlaku di masyarakat, berdasarkan ketentuan hukum.

Masyarakat selain diajak untuk meningkatkan keimanannya di dalam beragama, juga mendapatkan pencerahan untuk meningkatkan kesadaran hukumnya.

”Dua hal ini, agama dan hukum, sama-sama dikedepankan oleh kepolisian dan Da’i Kamtibmas. Polisi akan lebih banyak memberikan pencerahan hukum, agar dapat ditaati bersama dengan masyarakat. Sedangai seorang da’i dalam dakwahnya akan banyak memperbanyak pencerahan di bidang agamanya, dan tetap menyentil aturan hukum agar dapat pula dipahami dan taati masyarakat,” ucap dia.

Dalam silaturakhim itu, dia didampingi Ketua MUI Kota Tegal, KH Abbu Chaer Annur, Ketua FKUB Kota Tegal, Ahmad Firdaus Muhtadi dan Kasi PHU Kemenag, Tohari, mewakili Kepala Kakemanag Kota Tegal.

BACA JUGA :  15 Kendaraan Angkutan Barang dan Orang Ditilang

Mereka semua, sama-sama menegaskan kembali, beberapa hal yang disampaikan Kabag Ops Polres Tegal Kota.

Sangat Penting

Kompol Tuhirman mengungkapkan, peran tokoh agama sangat penting. Antara lain, juga diharapkan dapat membantu menjadi filter atau penyaring, dalam hal informasi-informasi yang belum jelas sumbernya. Atau menyaring dan mentralisasi informasi yang dapat menimbulkan kepanikan atau kegaduhan di masyarakat.

”Kami minta kepada semua, khususnya para Dai dan Tokoh agama agar bisa membantu kami untuk memberikan pencerahan-pencerahan, imbauan Kamtibmas kepada warga, jemaah atau pengikutnya,” pintanya.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kota Tegal, Tohari mengatakan, moment silaturahim tersebut, dinilanya dapat menjadi evaluasi bersama. Disisi lain, Kemenag telah mengeluarkan Surat Edaran

berkait tentang pengeras suara, yang mengacu SE No 5 Tahun 2022. Harapannya, dapat disikapi bersama dalam mewujudkan toleransi selama Ibadah puasa Ramadhan.

KH Abbu Chaer Annur mengatakan, tugas dan peran polisi, maupun Da’i Kamtibmas banyak kesamaannya. Antara lain, mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal yang buruk bagi masyarakat.

” Tugas ulama dan polisi sama, yakni Amar Makruf Nahi Mungkar, yang membedakan pedomanya saja. Polisi berdasarkan Undang-Undang seperti KUHP dan Perkap maupun peraturan pelaksanaanya. Sedangkan ulama dan Dai berdasarkan Al Quran dan hadist,” papar dia.

Ketua FKUB Kota Tegal, Ahmad Firdaus Muhtadi mengingatkan, untuk menerima keberagaman sebagai anugerah, dan bersikap terbuka terhadap perbedaan untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dirinya mencontohkan, pelaksanaan Piala Dunia di Qatar yang notebene masyarakatnya beragama Islam.

”Semua dapat menerima perbedaan. Sehingga kita patut bersyukur, hidup di Indonesia, dengan keberagaman dan Kebihinekaan disatukan oleh Pancasila. Kebersamaan dan persatuan ini yang harus kita pertahankan bersama. Apalagi selain bulan Ramandhan, juga akan menghadapi Pemilu 2024 mendatang, yang akan berpotensi terjadinya konflik di masyarakat,” tuturnya. (Riyono Toepra)

error: