Slawi  

Kebakaran di TPAS Penujah

  • Petugas Damkar dan Relawan Bekerja 24 Jam

SLAWI, smpantura– Asap tebal tampak membumbung, di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Sejak Sabtu (24/6) lalu, tepatnya sembilan hari,  TPAS ini terbakar.

Selama sembilan hari pula, warga sekitar menghirup asap dari api kebakaran.

Upaya pemadaman api, terus dilakukan petugas pemadam kebakaran dan relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Palang Merah Indonesia (PMI), Galawi Rescue dan Perumda Air Minum Tirta Ayu. Petugas pemadam kebakaran (damkar), selama 24 jam disiapkan di lokasi.

Sekretaris Satpol PP Kabupaten Tegal, Teguh Mulyadi mengatakan, upaya pemadaman telah dilakukan maksimal, tetapi hingga Minggu (2/7) kemarin, masih ada beberapa titik yang terbakar. Hal ini karena, tidak terjangkau petugas damkar.

BACA JUGA :  Bentuk Soft Skill, IBN Tegal Gelar Makrab HMPS PAI

“Masih ada beberapa titik, yang jaraknya tidak terjangkau damkar. Kami jaga, supaya api tidak merembet ke pemukiman,”jelas Teguh Mulyadi, Minggu (2/7).

Menurut Teguh, untuk memadamkan api di TPAS Penujah, petugas masih menggunakan cara tradisional, dengan menyemprotkan air dari mobil damkar.

“Paling kami tambahi deterjen dalam tangki,”terangnya.

Dalam melaksanakan tugas, petugas harus berhadapan, dengan sampah yang menggunung. Cuaca terik dan angin yang sewaktu-waktu berhembus, menjadi tantangan bagi petugas, karena api dapat berkobar lagi. Tak ayal, mereka terpaksa menghirup asap, yang dapat mengakibatkan sesak nafas.

“Dampak asap tebal sampah di TPAS memang lebih berat, dibandingkan sampah biasa. Kami upayakan semua petugas menggunakan alat pelindung diri (APD), meskipun masih minim,”jelasnya.

error: