SLAWI, smpantura – Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal yang berada di pesisir Pantai Utara (Pantura) itu, akan dijadikan kawasan buah dan gizi tingkat nasional. Selain mendukung program ketahanan pangan, kawasan buah dan gizi ini juga untuk mencegah stunting di wilayah tersebut.
Kawasan buah dan gizi di Kedungkelor mendapatkan dukungan dari Anggota DPR RI Dr Dewi Aryani dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo SpOG. Bentuk dukungan itu dengan memberikan bantuan 2 ribu ekor ikan nila dan bibit pohon. Penanaman secara simbolis dan penebaran benih ikan nila dilakukan oleh Dewi Aryani dan Hasto Wardoyo di lahan perkebunan mangga Desa Kedungkelor pada Senin (30/1).
“Kami sangat berterimakasih atas bantuan benih ikan nila dan bibit pohon. Semoga Desa Kedungkelor bisa menjadi kawasan buah dan gizi tingkat nasional,” kata Kades Kedungkelor, Adi Warnoto.
Ia menuturkan, kawasan buah dan gizi yang berada di wilayah Kedungkelor untuk kebun buah seluas 30 hektare dan tambak seluas 50 hektare. Kawasan itu milik warga sekitar yang sudah lama mengembangkan tanaman buah mangga dan budidaya udang vaname serta ikan.
“Pengembangan ini untuk mendukung program stunting dan harapannya bisa memasok gizi bagi ibu hamil dan anak-anak,” ujarnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr Dewi Aryani menjelaskan, pencanangan kawasan buah dan gizi di desa-desa yang merupakan gagasannya bisa diterapkan di tingkat nasional. Dengan setiap desa memiliki kawasan buah dan gizi, maka desa bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi.
“Setiap desa bisa mandiri, punya kawasan buah sendiri dan punya kawasan gizi sendiri,” harapnya.
Ditambahkan, kawasan buah dan gizi tersebut nantinya dikelola oleh pemerintah desa (pemdes) dengan memanfaatkan bengkok desa. Setiap desa bisa menghibahkan bengkok desanya untuk terciptanya kawasan buah dan gizi.
“Jika desa sudah mandiri ketahanan pangannya, maka gizi dan nutrisi hewani tercukupi. Nantinya yang masalah selesai tidak hanya stunting, tapi kesehatan masyarakat juga bisa tercipta,” pungkasnya. (T05-Red)