Slawi  

Kejar Target, 2024 Prevalensi Stunting di Kabupaten Tegal Harus Dibawah 14 Persen

MENGALUNGKAN: Bupati Tegal Umi Azizah mengalungkan kartu identitas kepada mitra kerjan Tim Percepatan Penurunan Kemiskinan (TPPS) , Selasa (21/2).

SLAWI, smpantura – Pemerintah Kabupaten Tegal terus berupaya menurunkan angka stunting di daerahnya. Bahkan di tahun 2024, menargetkan prevalensi stunting bisa kurang dari 14 persen atau dibawah angka prevalensi nasional.

Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan, angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal turun sebesar 5,7 persen dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022.

Umi menegaskan, Pemerintah melalui Perpres 72 tahun 2021 telah mengamanatkan percepatan penurunan stunting untuk mendongkrak peringkat stunting negara Indonesia yang masih ada di peringkat ke 115 dari 151 negara. Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting nasional 14 persen di tahun 2024.

“Jika penurunan angka stunting kita di Kabupaten Tegal ini konsisten di kisaran 5 persen per tahun seperti tahun 2022 lalu, maka di akhir tahun 2024 nanti angkanya bisa 11 sampai 12 persen,”tutur Umi pada acara rakor penguatan komitmen dan peran stakeholder serta mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting Kabupaten Tegal yang digelar di Pendapa Amangkurat, Selasa (21/2).

Untuk mencapai target tersebut, tentunya memerlukan dukungan dan kerja keras semua, terutama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk mengevaluasi kinerja penanganan stunting tahun-tahun sebelumnya, terutama di lima pilar percepatan penurunan stunting seperti komitmen yang dikuatkan kembali, kemudian soal pencegahan stuntingnya, aksi konvergensi, penyediaan pangannya yang baik, dan inovasi terobosan serta kelengkapan juga akurasi datanya yang baik.

Pada kesempatan itu, Umi menyampaikan hasil Rakernas dan Rakerda BKKBN Tahun 2023 yang menghasilkan sejumlah rumusan, diantaranya bahwa stunting ini merupakan masalah gizi kronis yang dapat dicegah jika ditangani dengan tepat dan cepat.

BACA JUGA :  Bapemperda DPRD Kabupaten Tegal Usulkan 2 Perda Inisiatif

Pencegahan stunting ini akan jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting.

Adapun langkah pencegahan stunting bisa dilakukan melalui sebelas intervensi spesifik yang difokuskan pada seribu hari pertama kehidupan, yaitu dari mulai skrining anemia, pemeriksaan kehamilan, ASI eksklusif, imunisasi hingga pencegahan dan pengobatan diare.

Sedangkan pada intervensi sensitifnya, akan lakukan melalui aksi lima gerakan cegah stunting, yaitu Aksi Bergizi, Bumil Sehat, Posyandu Aktif, Jambore Kader, dan Cegah Stunting itu Penting.

Rencana aksi ini dilaksanakan bersama dengan masyarakat, swasta dan pelau usaha, organisasi kemasyarakatan, akademisi dan stakeholders lainnya melalui peningkatan pengetahuan, cakupan layanan dan perberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tegal Khofifah menyebutkan, atas keberhasilan penurunan stunting sebesar 5,7 persen di tahun 2022, Kabupaten Tegal menduduki lima kabupaten/kota tebesar penurunan terbesar stunting di Jateng.

Sementara itu, rata-rata Provinsi Jateng penurunannya hanya 0,1 persen, dari 20,9 persen menjadi 20,8 persen. Dan ada 24 kabupaten/kota yang angka stuntingnya justru naik pada tahun 2022.

Pada acara itu sekaligus dilakukan penandatanganan komitmen bersama peningkatan peran serta stakeholderdan mitra kerja dalam penguatan percepatan penurunan stunting tahun 2023 di Kabupaten Tegal. Selain itu diskusi dengan narasumber dari Bappeda dan Litbang dan Dinas Kesehatan. (T04-Red)

error: