Slawi  

Kekerasan Anak dan Perempuan Tinggi di Kabupaten Tegal, Gus Mujib Siap Dukung Lewat Dakwah

SLAWI, smpantura – Pengasuh Pondok Pesantren Dzikrul Ghofilin Tegal, Gus Mujib Hasyim prihatin dengan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Tegal cukup tinggi. Ia siap mendukung program pemerintah dalam mengatasi kekerasan terhadap anak dan perempuan melalui jalur dakwah.

“Kekerasan pada anak dan perempuan bukan sekadar persoalan rumah tangga. Ini tanggung jawab kita semua. Para kyai, tokoh masyarakat, dan pondok pesantren harus ikut menyelamatkan anak-anak bangsa,” ujar Gus Mujib di kediamannya di Desa Danawarih, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, baru-baru ini.

Gus Mujib yang juga menjadi Dewan Penasehat Relawan Peduli Perlindungan Perempuan, Ibu, dan Anak (RAPPPIA), mengajak semua pihak untuk tidak tinggal diam.

“Saya siap mendukung lewat dakwah dan pembinaan di pesantren dan lingkungan sekitar. Pemerintah juga perlu memfasilitasi gerakan-gerakan peduli perempuan dan anak,” tegasnya.

BACA JUGA :  Amankan Kenaikan Yesus Kristus, Ratusan Personel Polres Tegal Dikerahkan

DP3AP2KB Kabupaten Tegal berkomitmen terus meningkatkan layanan perlindungan, termasuk membuka akses pelaporan dan pendampingan hukum maupun psikologis bagi korban.

Sebelumnya, kekerasan yang paling dominan adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), terutama terhadap anak. Kekerasan terhadap anak di tahun 2024 tercatat 40 anak. Sementara kekerasan terhadap perempuan dewasa sebanyak 17 kasus.

Tahun 2025 ini tren laporan kekerasan terhadap perempuan meningkat. Hiingga Juni 2025, sudah ada 38 kasus yang masuk ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA). Sebagian laporan kekerasan terhadap perempuan dewasa. (**)

error: