SLAWI, smpantura – Data angka kemiskinan di Kabupaten Tegal mengalami penurunan signifikan mencapai 0,49 persen poin dari 7,30 persen menjadi 6,81 persen pada bulan Maret 2024.
Sama halnya dengan prevalensi stunting di Kabupaten Tegal yang berdasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) turun 1,7 persen poin dari 18,3 persen di akhir tahun 2023 menjadi 16,6 persen di pertengahan 2024.
Demikian disampaikan Nilna Almuna Ischak Maulana Rohman usai dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tegal di Pendopo Amangkurat, belum lama ini.
Kendati angka kemiskinan dan prevalensi stunting ada penurunan, namun masih ada isu lain yang masih menjadi pekerjaan rumah, yakni tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, kasus perdagangan orang hingga kasus perundungan anak di sekolah.
Selain itu, kasus perkawinan anak di bawah umur atau di bawah usia 18 tahun berpotensi memunculkan kasus kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, stunting hingga menambah keluarga miskin baru.
Terkait dengan Posyandu, Nilna menerangkan jika saat ini program tersebut tidak hanya melayani kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menjadi lembaga kemasyarakatan yang menangani enam standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat serta pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
“Memang tidak mudah tugas kita menjalankan amanat sebagai Tim Penggerak PKK dan Tim Pembina Posyandu karena kita menjalankan dua amanat besar, tapi dengan semangat kebersamaan dan rasa optimisme yang kuat, kita yakin bisa menghantarkan kesejahteraan bagi keluarga di Kabupaten Tegal, utamanya mereka keluarga pra sejahtera,” ujar Nilna.
Terkait ini, pihaknya akan segera menyusun program kerja selama lima tahun ke depan untuk mendukung program prioritas pembangunan daerah seperti penanggulangan kemiskinan dan penurunan stunting.
“Mari, bersama-sama kita perkuat peran posyandu di bidang kesehatan melalui program Posyandu Ketuk Pintu untuk menekan risiko stunting pada remaja perempuan, calon pengantin, ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia enam bulan sampai dengan usia tiga tahun,” ujarnya.
Selain itu, pencegahan stunting dan penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui Gerakan Pencegahan Perkawinan Anak Pandu Cinta atau pelayanan terpadu untuk pencegahan kekerasan dan perkawinan anak dan Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (Paredi).
“Kita harus perlu segera membentuk tim pembina Posyandu mulai dari tingkat kecamatan dan desa atau kelurahan, serta menyiapkan penganggarannya,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya kepengurusan TP-PKK dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tegal periode 2025-2030.
Kepada seluruh pengurus Tim Penggerak PKK yang baru, Ischak berharap mereka bisa menjalankan program kerjanya secara optimal. Selain juga mendukung program yang menjadi prioritas pembangunan daerah selama lima tahun ke depan.
“Saya minta tim penggerak PKK dan tim pembina Posyandu Kabupaten Tegal terus mendukung pelaksanaan program strategis pemerintah daerah seperti meningkatkan derajat kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui hingga lansia,” pungkasnya. **