TEGAL, smpantura – Harga kelapa parut di Pasar Pagi Tegal melonjak drastis, menyentuh angka Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan harga ini terjadi sejak akhir tahun 2024 dan terus berlanjut hingga pasca Lebaran 2025.
Mahmudah (47), salah satu pedagang kelapa di Pasar Pagi, mengaku baru pertama kali mengalami lonjakan harga setinggi ini sejak belasan tahun berjualan.
“Biasanya harga kelapa parut hanya sekitar Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per kilo. Sekarang melonjak luar biasa,” ujarnya, Jumat (18/4/2025).
Tak hanya kelapa parut, harga kelapa tua gelondongan pun ikut merangkak naik. Jika sebelumnya hanya Rp 8.000 per butir, kini dijual seharga Rp 20.000. Sementara itu, kelapa kecil yang biasanya dibanderol Rp 5.000 per butir, kini naik menjadi Rp 15.000.
Kepala Pasar Pagi Tegal, Tarjono mengatakan bahwa sejumlah pedagang di Blok B dan Blok C mulai mengeluhkan tingginya harga kelapa. Kondisi ini diperparah dengan menurunnya jumlah pembeli usai momen tahun baru dan Lebaran.
“Dari hasil pantauan di lapangan, harga kelapa naik karena stok dari petani maupun distributor sangat minim. Bahkan ada distributor yang harus mendatangkan kelapa dari luar Pulau Jawa,” jelas Tarjono.
Ia menambahkan, jika stok kembali stabil, harga diprediksi bisa turun secara bertahap. Namun saat ini para distributor masih menunggu kiriman kelapa dari luar Jawa, yang diperkirakan memakan waktu pengiriman sekitar 1-2 minggu.
Kelangkaan pasokan kelapa disebut berasal dari sejumlah daerah penyuplai utama seperti Kabupaten Tegal, Pemalang, Jawa Tengah hingga Ciamis, Jawa Barat, yang mengalami penurunan hasil panen dalam beberapa bulan terakhir. **