Kemendikbudristek Gelar Workshop Pendidikan Leadership

“Kita harus siap dengan kritikan dari siswa.Jangan bangga dengan siswa yang diam dan nurut. Jangan marah ketika siswa sering bertanya.Jangan menganggap siswa itu bodoh. Karena tidak ada anak bodoh,selagi dia mau belajar,”tuturnya.

Sementara itu, Wakil Komisi X DPR RI Dr H Abdul Fikri Faqih, MM dalam acara itu, menyampaikan kemampuan leadership atau kepemimpinan dibutuhkan dalam penguatan efektivitas pembelajaran.

Skill leadership yang dimiliki diantaranya mampu mengajak orang lain bekerjasama, memberi motivasi , memiliki kompetensi, kemampuan berkomunikasi dan tanggung jawab.

“Anak yang punya kemampuan komunikasi baik itu, ditunjukkan dengan suka diskusi, berdebat dengan baik, bisa mengungkapkan pendapat, dan kalau salah mau mengakui salahnya,”terang Fikri.

Dalam workshop tersebut, Sudirman menyampaikan materi tentang multi peran pendidik: misi kerasulan. Menurutnya, proses pembelajaran dimulai dari membaca. Seperti yang disampaikan dalam surat Al Alaq.

BACA JUGA :  Teknik Elektronika Poltek Harber Tingkatkan Pembelajaran Teaching Factory

Menurut Sudirman, teknik pembelajaran diawali dengan interaksi langsung , agar lebih efektif dan lebih mengena. Ia juga menekan perlunya guru memperhatikan postur dan kostum saat memberikan pelajaran kepada siswa.

“Jangan sampai bapak, ibu guru mengajar di depan kelas, tampil acak-acakan,rambut tidak rapi. Karena akan menjadi role model performance seorang guru,”tuturnya.

Sementara itu, Sabar Nurohman menyebutkan, dunia pendidikan Indonesia sedang menjalani transformasi , banyak perubahan mendasar sedang diupayakan untuk menguatkan sistem dan ekosistem pendidikan nasional.

“Kita berharap untuk dapat menyediakan generasi guru yang berdaya, siap, tangguh dalam memimpin serta mengelola apapun yang diperlukan untuk perbaikan kualitas pendidikan,”tuturnya. (T04-Red)

error: