Kementan Gelontorkan Rp 135 Miliar untuk Hilirisasi Perkebunan Jateng

Gubernur Ahmad Luthfi mendukung penuh dan memaksimalkan alokasi anggaran dari Kementan. Ia juga langsung menginstruksikan kepada dinas terkait, untuk segera melakukan koordinasi dengan dinas pertanian dan perkebunan di masing-masing kabupaten/kota.

“Intinya kami akan dukung. Kami akan maksimalkan,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menambahkan, koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten/kota akan terus dilakukan, mengingat mereka nantinya yang akan memandu pelaksana bantuan dari Kementan tersebut.

“Untuk tiga komoditas yang menjadi target, kelapa kita sudah 100 persen siap, kemudian kopi juga 100 persen siap, sedangkan tebu masih 80,75 persen. Tebu ini nanti yang akan didorong oleh Gubernur dan besok akan ada rapat dengan kawan-kawan bupati dan wali kota agar dipercepat,” katanya usai mendampingi Ahmad Luthfi.

Berdasarkan data, Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi penghasil tebu terbesar ke-3 setelah Jatim dan Lampung. Luas areal tebu pada tahun 2024 adalah 58.633,39 hektare dengan hasil produksi tebu sebesar 3.718.519,02 ton dan gula kristal putih sebesar 258.776,845 ton.

BACA JUGA :  Bupati Tegal Terima Penghargaan Satyalancana Dharma AKMY 2022

Komoditas lain yang menjadi unggulan sektor perkebunan di Jawa Tengah adalah kopi dan kelapa. Luas areal kopi di Jateng mencapai 47.714,53 hektare dengan produksi 26.507,79 (equivalent kopi ose).

Perkebunan kopi tersebar di 28 kabupaten/kota dengan jenis kopi robusta dan arabika. Beberapa kabupaten juga telah ditetapkan sebagai kawasan kopi nasional diantaranya Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Semarang, Magelang dan Jepara.

Sementara untuk kelapa, Jawa Tengah masuk dalam 10 besar provinsi dengan produksi kelapa tertinggi nasional. Data produksi pada Tahun 2024 adalah 161.233 ton (equivalent kopra) dengan luas areal seluas 200.863 hektare.

error: