Slawi  

Kepala SMP 1 Bumijawa Akan Mengajar di Sekolah Indonesia Jeddah

Setiap guru yang ditugaskan mengajar di SILN harus melalui proses seleksi yang cukup panjang di Kemendikbudristek. Menurutnya, tahapan seleksi diawali dari pendaftaran calon guru SILN, pengiriman berkas administrasi, pengiriman portofolio, tes kompetensi bahasa Indonesia dan bahasa inggris, microteaching, psikotes, dan wawancara.

“Saya mengikuti seleksi guru SILN ini tahun 2021. Saat itu Kemendikbudristek membuka formasi guru untuk jejang TK sampai dengan SMA di sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Kairo, Saudi Arabia, Filipina dan Belanda. Kurang lebih ada 78 formasi untuk guru kelas dan guru mata pelajaran yang dibutuhkan di SILN ini,” ungkapnya.

Adapun persyaratan mengikuti seleksi guru SILN ini, kata Bambang , setiap guru yang mendaftar harus memiliki sertifikat pendidik dan berpendidikan minimal sarjana S1. Bagi PNS, minimal golongan III.b, memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), memiliki pengalaman mengajar minimal lima tahun dan diutamakan memiliki sertifikat atau penghargaan tingkat nasional. Selain itu, juga memiliki kecakapan berbahasa Inggris serta menguasai bahasa lokal sesuai negara penempatan yang dilamar.

BACA JUGA :  Desa Pesarean Bentuk Satgas Percepatan Penanggulangan TBC

Bambang mengungkapkan, proses tahapan seleksi dilaksanakan secara langsung oleh Kemendikbudristek selama tiga bulan.
Setelah melalui tahap seleksi dan dinyatakan lulus, calon guru SILN akan mengikuti pembekalan dari Kemendikbudristek, Kemenlu dan Lemhanas. Kegiatan pembekalan ini bertujuan agar para guru SILN memiliki pengetahuan tentang tugas pokoknya sebagai pengajar warga negara Indonesia di negara lain, sekaligus mengemban misi diplomasi Indonesia.
Selanjutnya, para calon guru SILN tinggal menunggu proses keberangkatan ke negara penugasan sesuai dengan surat keputusan penugasan yang dikeluarkan Kemendibudristek.

error: