Dengan demikian, hingga akhir hayatnya, HM Machroes belum pernah menimang cucu dari jalur darahnya atau keluarga inti. Alias belum memiliki cucu asli dari ketiga putri kandungnya.
Sebagai catatan, saat masih menjabat Bupati Pemalang, kedekatan dengan kaum duafa seperti menjadi hal prioritas dalam keseharian. Dia banyak mengajak kolega, bawahannya dan kerabatnya, agar tak sungkan-sungkan berbagi dengan kaum duafa maupun orang-orang yang layak dibantu.
Harapannya tak begitu banyak, selain berharap dapat membantu meringankan kalangan itu dari kesusahan, dia juga mengharap doa dan keikhlasannya, untuk kelancaran dan kemakmuran warga Kabupaten Pemalang. Tak heran, di masa pemerintahannya, daerah itu terus menguatkan tema pembangunannya, bertajuk ”Pemalang Ikhlas”.
Tagline pembangunan itu, telah dituangkan dalam Perda Kabupaten Dati II Pemalang, Nomor 11 Tahun 1990. Di perda itu tertuang, ”Motto Pembangunan Kabupaten Pemalang adalah IKHLAS”. Kemudian telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Dati II Pemalang Nomor 6 tanggal 5 Maret 1991.
Semboyan atau motto itu, dapat diartikan, seluruh warga Kabupaten Pemalang dengan tulus hati, dengan hati bersih tanpa pamrih, dan selalu percaya kepada kebesaran dan kemurahan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, serta berserah diri kepada-Nya (Lillahi ta’ala) dalam melaksanakan pembangunan. Jika diartikan huruf per huruf, singkatan IKHLAS adalah, Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman dan Sehat.
Sebentar lagi, Kabupaten Pemalang akan memilih pemimpin baru, atau bupati baru lewat pesta demokrasi pemilihan bupati beserta wakil bupati. Tepatnya pada November mendatang, yang juga merupakan momentum pilkada serentak, digelar pula di seluruh tanah air.