Kerap Telan Korban Jiwa, DPRD Jateng Soroti Kelayakan Jalingkut Brebes – Tegal

 

BREBES, smpantura– Keberadaan Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes – Tegal, yang diharapkan menjadi solusi kemacetan di jalur pantura Kota Brebes dan Kota Tegal, justru memunculkan jalur tengkorak baru. Sebab jalan sepanjang 17 kilometer itu, kini menjadi jalur paling rawan kecelakaan, dan kerap merenggut korban jiwa akibat kecelakaan.

Kondisi tersebut mendapat sorotan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Wahyudin Noor Ali. Bahkan, ia meminta kelayakan Jalingkut yang telah diresmikan Presiden Jokowi itu benahi. Sehingga, kecelakaan yang terjadi bisa ditekan.

“Perencanaan Jalingkut inikan dilaksanakan di tahun 2002 lalu. Sedangkan pekerjaannya baru selesai tahun 2021 kemarin. Ada jarak waktu sekitar 20 tahun antara perencanaan dan selesainya pembangunan jalan. Situasi dan kondisi tentu sangat jauh berbeda. Ini perlu adanya penataan kembali kelayakan jalan Jalingkut sehingga sesuai dengan kondisi sekarang ini,” ungkap Wahyudin Noor Ali, di sela-sela kegiatannya di Islamic Center Brebes, kemarin.

Melihat kondisi Jalingkut saat ini, lanjut dia, memang sudah seharusnya dilakukan penataan, sehingga jalannya bisa lebih layak. Penataan jalan bisa dilakukan dengan pelebaran dan melengkapi fasilitas umum jalan. Bahkan, saat ini sudah selayaknya Jalingkut dijadikan jalan satu arah. Sehingga, warga atau pengguna jalan tidak lagi menjadi korban kecelakaan. “Kalau melihat saat ini, kondisi jalingkut sudah tidak layak. Kami meminta agar bisa dilakukan penataan, baik itu diperlebar jalannya atau dijadikan satu arah. Kami sudah menyampaikan usulan ini melalui PU Jateng agar diteruskan ke kementerian,” terangnya.

BACA JUGA :  Ahmad Luthfi Tinjau Langsung Penerima Bantuan Perbaikan RTLH di Kendal

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Brebes, Tegal dan Kabupaten Tegal, sambung dia, banyak menerima keluhan warga sekitar Jalingkut Brebes -Tegal. Dimana, warga sekitar banyak yang menjadi korban kecelakaan di Jalingkut. Bahkan, hampir setiap minggu selalu ada kecelakaan di Jalingkut. Setelah diresmikan, Jalingkut juga semakin padat. Terutama, kendaraan jenis truk kini lebih memilih melalui Jalingkut. Keadaan itu semakin membuat kerawanan kecelakaan meningkat. “Kami berharap penataan kelayakan Jalingkut ini segera dilakukan. Sehingga warga kami tidak lagi menjadi korban,” pungkasnya. (T07_red)

error: