TEGAL, smpantura – Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri Bahri mengapresiasi langkah dan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal dalam memperluas cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri penyerahan santunan kematian kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan di Rumah Dinas Wali Kota Tegal, Kamis (31/7/2025).
“Capaian coverage 51 persen di Kota Tegal adalah prestasi yang sangat baik. Kami mendukung penuh target Pak Wali untuk menembus angka 55 persen tahun depan,” ujar Zuhri.
Zuhri menilai, dengan sinergi dan konsistensi, bukan hal mustahil Kota Tegal bisa mencapai universal coverage, yakni 100 persen tenaga kerja terlindungi dalam lima tahun ke depan.
Namun, dia mengingatkan tantangan terbesar justru berada di sektor pekerja informal atau bukan penerima upah.
Menurutnya, ceruk terbesar peserta potensial BPJS Ketenagakerjaan justru ada di sektor tersebut.
“Tadi kami berdiskusi dengan Pak Wali, bagaimana strategi ke depan agar sektor informal bisa masuk dalam cakupan perlindungan. Ini akan menjadi kunci untuk mencapai target nasional,” tuturnya.
Selain soal perluasan, Zuhri juga menyoroti pentingnya keberlanjutan. Dia mengingatkan bahwa peningkatan cakupan tidak boleh bersifat sementara.
“Kita tidak ingin tahun ini naik, tahun depan turun. Harus berkelanjutan. Saya percaya Pak Wali bersama jajaran mampu menjaga tren positif ini,” ujarnya.
Penyerahan santunan sendiri diberikan kepada dua ahli waris, keluarga almarhum Agus Wibowo, wartawan Radar Tegal, senilai Rp 297.286.090 serta keluarga almarhum Syafarudin, nelayan Tegalsari, senilai Rp 233.500.000.
Keduanya menerima Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) serta beasiswa untuk dua anak.
Zuhri berharap momen ini juga menjadi pengingat bagi seluruh pihak, termasuk perusahaan dan komunitas, untuk terus mendukung perlindungan sosial pekerja sebagai bagian dari upaya mencegah kerentanan sosial ekonomi.
“Dengan perlindungan yang tepat, kita bukan hanya menjaga pekerja, tapi juga keluarganya dari risiko jatuh miskin saat kehilangan tulang punggung keluarga,” pungkasnya. (**)