SLAWI, smpantura – Menindaklanjuti hasil pertemuan DPRD Kabupaten Tegal dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta kepala sekolah SMP se-Kabupaten Tegal, Komisi IV melakukan sweeping ke SMP yang rawan tawuran, Senin (20/3).
Dalam sweeping tersebut, tidak ditemukan adanya barang dan kegiatan yang mencurigakan.
Sweeping dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar didampingi wakil, Bintang Adi Prajamukti dan anggota, Miftahudin.
Dalam kegiatan itu, juga didampingi Dikbud dan Polres Tegal serta Satpol PP. Sekolah yang dikunjungi yakni SMP 2 Slawi, SMP 3 Slawi dan SMP 1 Dukuhwaru.
“Siapa yang bawa motor?,” tanya Jafar saat di hadapan siswa SMP 3 Slawi. Siswa di SMP 3 Slawi tak ada satu pun yang tunjuk jari. Mereka mengaku diantarkan orangtua dan menggunakan sepeda.
Dalam dialog dengan siswa, Jafar menyampaikan fasilitas kendaraan dinilai bisa memicu kenakalan siswa. Oleh karena itu, siswa diharapkan tidak membawa motor sendiri. Selain itu, Jafar juga mengingatkan agar siswa tidak ikut-ikutan tawuran. Pasalnya, sudah cukup korban yang berjatuhan akibat aksi tersebut.
“Pendidikan di sekolah hanya 7 jam, sedangkan sisanya berada di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, peran orangtua sangat penting dalam mendidik anaknya,” ujar politisi PKB saat memberikan pengarahan kepada orang tua siswa di SMP 2 Slawi.
Menurut dia, orangtua diminta untuk terus mendorong anaknya agar belajar dengan giat di sekolah. Orangtua juga bisa mendorong anaknya untuk menyibukan diri dalam ekstrakurikuler sekolah dan madrasah diniah.
“Guru harus mulai kencangkan pinggang untuk mendidik siswanya dengan akhlak yang baik. Sepulang sekolah, guru mengawasi titik kumpul dan berani membubarkan anak-anak yang nongkrong,” ucapnya. (T05-Red)