Tegal  

Konsisten Beri Layanan KB dan Stunting, PC IBI Kota Tegal Ikut Penilaian se-Jateng

TEGAL, smpantura – Tim verifikasi PD IBI Jawa Tengah, BKKBN dan DPPKBP2PA Jawa Tengah, melakukan kunjungan ke Kota Tegal, Kamis (30/5) siang.

Tim tersebut menilai dan memverifikasi bakti sosial (baksos) HUT ke-73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang dilakukan jajaran PC IBI Kota Tegal.

Kegiatan baksos dikemas dengan penggerakan dan pelayanan keluarga berencana (KB) serta mencegah stunting secara umum.

Ketua PC IBI Kota Tegal, Taryuli memaparkan, pada tahun 2024 terdapat tiga daerah yang dinilai tim Jateng, yakni Kabupaten Wonogiri, Kebumen dan Kota Tegal.

“Tim akan menilai kegiatan pelayanan KB yang menjadi upaya untuk pencegahan stunting. Sebab, dengan perencanaan keluarga dan jarak anak yang baik, memberikan kesehatan ibu dan anak,” katanya.

Taryuli menjelaskan, PC IBI Kota Tegal dipilih mengikuti verifikasi dan penilaian, karena setiap bulan rutin menggelar layanan KB gratis bersama DPPKBP2PA.

Sedangkan pelayanan harian, dilakukan oleh para bidan yang telah memiliki izin praktik mandiri (PMD).

Selain pelayanan KB, PC IBI Kota Tegal, juga menggelar kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan stunting, yakni bina keluarga ibu hamil, balita, lansia dan remaja.

“Ada juga kegiatan imunisasi bagi bayi, tim pendamping keluarga. Tim ini mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan ibu yang memiliki baduta,” jelasnya.

Pendampingan ini bertujuan untuk mengeluarkan para sasaran agar keluar dari faktor risiko tinggi, sehingga pada saat pengantin hamil, maka dapat melahirkan bayi yang sehat dan tidak stunting.

BACA JUGA :  Gegara Tali Kurang Panjang, Sapi Kurban Terlepas ke Jalur Pantura

Selain itu, IBI Kota Tegal juga melakukan inovasi untuk pencegahan stunting, dengan program pendampingan bidan secara melekat pada ibu hamil yang berisiko tinggi melahirkan anak stunting dan baduta yang berisiko tinggi stunting.

“Kriteria sasaran inovasi kami adalah ibu hamil yang mengalami gangguan masalah gizi, yang bisa dilihat dari lingkar lengan atasnya kurang dari 23,5 sentimeter dan ibu anemia,” ujarnya.

Sedangkan baduta yang mendapat pendampingan, adalah baduta yang memiliki kriteria tidak baik berat badan selama tiga bulan lebih berturut-turut.

“Pendampingan kita lakukan secara holistik. Ibu bidan mengunjungi rumah, menganalisis permasalahan dan dibantu mencari solusi serta menyelesaikannya,” tegas Taryuli.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal, Dwi Karyanti yang hadir dalam kegiatan tersebut memaparkan, saat ini begitu gencar program pemerintah dilakukan untuk menyukseskan program penurunan stunting.

Untuk Kota Tegal, angka stunting di tahun 2023 masih berada di angka 16,8 persen. Dwi Karyanti berharap, angka tersebut dapat ditekan hingga 14 persen, sesuai target nasional.

Menurutnya, stunting tidak menyoal permasalahan gizi saja, melainkan juga penurunan daya tahan tubuh, kecerdasan serta kualitas hidup secara umum.

“Tentu saja kita tidak berharap generasi penerus mengalamani penurunan kualitas hidup. Oleh karenanya, kami mengapresiasi IBI yang terus konsisten menyukseskan program-program pemerintah,” jelasnya. (T03_Red)

error: