Korban Meninggal Longsor Cibeunying Ditemukan Jadi 11 Orang

“Sebelumnya juga terjadi cuaca ekstrem. Hujan turun deras dan durasinya cukup lama. Tentu tim harus hati-hati agar tidak membahayakan jiwa,” ungkap Bergas.

Pada Sabtu sore, terjadi hujan sangat deras disertai angin cukup kencang. Proses evakuasi sempat terkendala.

Tim gabungan diketuai Komando Ops SAR Basarnas, ada 747 personel yang diterjunkan, yakni dari Basarnas, TNI Polri, Relawan PB. Tim akan bertugas selama masa operasional SAR hingga 7 hari sejak longsor terjadi.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meminta tim gabungan untuk terus berupaya mencari para korban hingga semua korban berhasil ditemukan. Gubernur juga menghimbau pada warga untuk tetap waspada.

“Terutama warga yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana. Mengingat saat ini curah hujan masih tinggi,” ungkap Ahmad Luthfi.

Rencananya, besok Minggu akan dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Cilacap, agar operasi SAR bisa dilaksanakan dengan waktu lebih panjang.

BACA JUGA :  Masyarakat Tegal Deklarasi Dukung Ahmad Luthfi Jadi Calon Gubernur Jateng

Tim gabungan yang menangani bencana longsor ini sinergi dari pusat, provinsi dan kabupaten. Di antaranya BNPB, Basarnas, Kemensos, KemenPU, TNI-Polri. Adapun dari Provinsi Jateng dan kabupaten, BPBD, Dinsos, Dinkes, Dishanpan, PU-BMCK, dan ESDM. Ada pula PMI, Baznas, Relawan ldan masyarakat. (*)

Berikut daftar nama korban yang meninggal hingga Sabtu, 15 November 2025.

1. Julia Lestari, 20 tahun, Dusun Tarukahan RT 06 RW 03

2. ⁠Maya Dwi Lestari, 15 tahun, Dusun Tarukahan RT 06 RW 03

3. ⁠Yuni, 45 tahun, Dusun Tarukan RT 6 RW 3

4. Nur Isnaeni, 30 tahun, Dusun Cibuyut RT 02

5. Muhamad Hafiz, 6 tahun, Dusun Cibuyut RT 02

6. Asmanto, 74 tahun, Dusun Cibuyut RT 02

error: