TEGAL, smpantura – Dunia pendidikan Kota Tegal berduka atas wafatnya tokoh pegiat literasi dan pendidik, Dr Yusqon (60) pada Minggu (4/5/2025).
Almarhum dikenal sebagai sosok yang konsisten mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan kaum termarjinal, khususnya di kawasan Terminal Kota Tegal.
Dr Yusqon merupakan pendiri Sekolah Terminal dan Yayasan Pendidikan Sakila Kerti, dua lembaga yang berperan penting dalam menjangkau pendidikan nonformal bagi masyarakat yang kurang mendapat akses pendidikan layak.
Selain membina pedagang asongan dan komunitas terminal, Dr Yusqon juga aktif mengembangkan program literasi di berbagai kalangan, termasuk di kawasan Pantai Alam Indah (PAI) hingga lembaga pemasyarakatan Kelas IIB Tegal.
Upayanya telah menginspirasi banyak pihak untuk peduli terhadap pendidikan inklusif dan berkeadilan.
Prosesi pemakaman almarhum berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cleret, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Minggu sore.
Sejumlah tokoh hadir memberikan penghormatan terakhir, seperti Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, Wakil Wali Kota Tegal periode 2009–2014 Habib Ali Zaenal Abidin, Sekda Kota Tegal, anggota DPRD, kerabat, serta para alumni Sekolah Terminal.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menyampaikan duka cita mendalam dan penghargaan atas dedikasi almarhum.
“Beliau adalah pilar pendidikan, khususnya pendidikan nonformal di Kota Tegal. Terima kasih atas semua yang telah beliau berikan,” ungkap Dedy.
Ia juga berharap perjuangan dan pengabdian Dr Yusqon dapat terus dikenang dan menjadi amal saleh yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Kota Tegal kehilangan, namun warisan perjuangan Dr Yusqon akan terus hidup dalam semangat literasi dan pendidikan yang inklusif,” ucapnya. **