Brebes  

Krisis Air Bersih di Bantarkawung Meluas

BUMIAYU, smpantura– Krisis air bersih, dampak kemarau di Kecamatan Bantarkawung, Brebes, meluas. Dari semula empat desa, kini ada enam desa, yang mengalami kesulitan air bersih.

“Ada dua desa yang saat ini meminta bantuan air bersih. Yaitu Cibentang dan Tambakserang,” kata Koordinator Sukarelawan BPBD Kabupaten Brebes, Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, Jumat (8/2).

Menurut Budi, meluasnya desa krisis air bersih tersebut, telah diprediksi sebelumnya. Hal ini mengingat kemarau memasuki puncaknya.

“Untuk Desa Tambakserang, sudah mulai kami dropping. Satu kali dropping 5000 liter atau satu tangki,” kata Budi.

Khusus wilayah Kecamatan Bantarkawung, sebelumnya telah dilakukan dropping air bersih, sebanyak 240.000 liter atau sebanyak 48 tangki.

Ratusan ribu liter air bersih itu didistribusikan ke Desa Pengarasan, Bantarkawung, Cinanas dan Pangebatan.

BACA JUGA :  Kades Pangebatan Brebes Akui Ada Kebocoran Dana Desa oleh Oknum Perangkat

“Wilayah wilayah terdampak kekeringan ini, memang masuk data potensi kekeringan,” kata dia.

Sementara,  diluar Bantarkawung, belum ada penambahan wilayah terdampak kemarau. Namun demikian dropping air tetap dilakukan ke wilayah tersebut.

Yaitu Kalinusu (Kecamatan Bumiayu), Kutamendala (Tonjong) dan Kedungoleng (Paguyangan).

“Selama masih ada permintaan, kami akan droping air,” ujar Budi

Kades Tambakserang, Usep Asikin, menyampaikan terimakasih, atas bantuan air bersih kepada warganya. Menurut dia, kesulitan air bersih terjadi, karena sumber-sumber air yang mengering.

“Kami berharap dropping Yang air secara berkala. Terutama untuk memenuhi kebutuhan air konsumsi atau memasak,” kata Usep. (T06-red)

error: