SLAWI, smpantura – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal mulai menerima surat permohonan bantuan air bersih dari pemerintah desa yang terdampak kekeringan pada musim kemarau 2024.
“Kami sudah menerima surat permohonan bantuan air bersih dari beberapa desa yang mulai mengalami krisis air bersih,” jelas Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo, Jumat (9/8/204).
Iman menyebutkan, untuk membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih, PMI Kabupaten Tegal menyiapkan bantuan air beraih sebanyak 500.000 liter.
Untuk mendistribusikan air bersih PMI mengerahkn dua unit truk tangki air masing- masing berkapasitas 6.000 liter dan 4.000 liter. Adapun relawan yang siap membantu sebanyak 30 orang.
“Untuk tahap awal, kami menyiapkan air bersih sebanyak 100 tangki atau 500.000 liter air bersih,” tutur Iman Sisworo.
Iman menuturkan, beberapa wilayah kecamatan kerap mengalami krisis air bersih saat musim kemarau, diantaranya Suradadi, Jatinegara dan Kedungbanteng.
Tahun 2023 lalu, PMI mendistribusi air bersih sebanyak 200 tangki, sebagian berasal dari bantuan PMI pusat.
Sementara itu, bantuan air bersih mulai didistribusikan sejak Kamis (8/8/2024). Yakni ke Desa Dukuhbangsa, Kecamatan Jatinegara sebanyak 6.000 liter. Kemudian di Desa Harjasari, Kecamatan Suradadi sebanyak 14.000 liter.
Selanjutnya Jumat (9/8/2024) didistribusikan ke Dukuh Sigerung Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi sebanyak 6.000 liter.
Bantuan air bersih disambut warga dengan antusias.Mereka langsung mengerumuni truk tangki milik PMI dan mengantre untuk mendapat air bersih. Beberapa warga membawa ember, galon air minum dan jerigen.
Salah seorang warga Udin menyebutkan, kesulutan mendapat air bersih dirasakan hampir tiga bulan ini. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga membeli air yang dijual seharga Rp 3.000 per jerigen.
“Di Jatimulya ini mata air memang susah. Kami minta pemerintah memperhatikan Desa Jatimulya, agar hal akses air bersih di Desa Jatimulya lebih mudah,” tuturnya. (T04-red)