BREBES, smpantura – Puluhan warga di Desa Cigadung, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, rela mengantre mendapat jatah air bersih dari truk tangki yang sengaja di datangkan, kemarin. Ini terjadi menyusul krisis air bersih mulai melanda desa tersebut dalam sepekan terakhir.
Kepala Desa Cigadung, Darno mengatakan, desanya kini mulai mengalami krisis air bersih. Kondisi terparah dialami warga di Dukuh Beber. Apalagi di pedukuhan tersebut sama sekali tidak ada sumber mata air.
“Untuk mandi dan mencuci, warga mengandalkan dari air irigasi yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah warga. Namun sepekan terakhir, sudah mulai kesulitan,” katanya saat dihubungi melalui telpon, Minggu (23/7/2023).
Dia mengungkapkan, krisis air yang terjadi di desanya, sudah sejak puluhan tahun silam. Bahkan, pernah ada bantuan pengeboran hingga kedalaman lebih dari 125 meter. Namun, tidak ada hasil karena tidak adanya sumber mata airnya. Untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum dan memasak, warga Dukuh Beber harus membeli, dengan harga Rp 3.000/ derigen. Padahal di pedukuhan itu dihuni sekitar seribu Kepala Keluarga (KK).
“Warga terpaksa membeli air bersih dari daerah lain. Itupun hanya digunakan untuk minum dan memasak. Jika air irigasi kering, warga pun beli air bersih untuk kebutuhan lainnya seperti mandi dan mencuci,” ungkapnya.
Menurut dis, beberapa hari lalu ada droping air bersih dari seorang dermawan warga Cikakak, yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Ada sekitar 9 tangki bantuan air bersih yang didatangkan.
“Kami meminta kepada Pemkab Brebes melalui PDAM maupun BPPD Brebes untuk bisa mendroping air bersih. Sementara untuk jangka panjang, kami minta solusi krisis air yang terjadi sejak puluhan tahun silam, bisa teratasi bila di desa kami ada saluran pipa PDAM ,” jelasnya.