Gelar Wayang Santri dan Kuntulan, Hibur Anak Yatim dan Duafa
SLAWI, smpantura – Bulan suci Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah. Dipenuhi dengan kemuliaan. Setiap nilai kebaikan yang dilakukan, dihadiahkan dengan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Berangkat dengan niat yang tulus ingin berbagi dengan sesama, alumni SMA 1 Slawi tahun 1994 yang tergabung dalam Kumpul Dulur Songo Sekawan (Kudu Sowan), turut berbagi dengan anak yatim dan duafa di Desa Sumingkir, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Mereka memberikan santunan berupa uang dan bingkisan pada Selasa (18/4).
Acara berbagi kebahagiaan juga dimeriahkan oleh penampilan Seni Kuntulan, yakni seni khas Kabupaten Tegal yang kental dengan nuansa islami. Tarian berisi paduan unsur gerak pencak silat dimainkan oleh sejumlah muda-mudi, mengenakan pakaian silat, dengan diiringi shalawat Berzanji serta rebana yang dimainkan sejumlah pemain yang telah lanjut usia.
Tak hanya dihibur Seni Kuntulan, Kudu Sowan juga menghadirkan pertunjukan Wayang Santri yang dimainkan oleh dalang Abi Cipto Lakban, dari Sanggar Sinau Budaya Ujungrusi, Adiwerna. Diiringi oleh Grup Hadrah Syubbanul Yaum, yang beranggotakan pemuda Desa Sumingkir, pertunjukan wayang santri yang dikembangkan oleh Ki Enthus Susmono ini berhasil menghibur warga. Melalui tokoh karakter Lupit-Slentheng , Abi Cipto Lakban menyampaikan nasehat tentang keutamaan puasa di bulan Ramadan dan golongan yang dirindukan surga.
“Ada empat golongan yang dirindukan oleh surga, yakni orang yang membaca Al Quran, orang yang menjaga lidah, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadan,”tuturnya.


