Tegal  

Kurang Dari 2 Jam, Beras Pasar Murah Ludes Terjual

TEGAL, smpantura – Dalam waktu kurang dari 100 menit, sebanyak 2.000 kilogram beras kualitas medium ludes terjual, dalam operasi pasar yang digelar di Halaman Kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkop UKM Perdagangan) Kota Tegal, di Jalan Hang Tuah, Rabu (8/2).

Kepala Dinkop UKM Perdagangan Kota Tegal, M Rudy Herstyawan mengatakan, pasar murah yang diselenggarakan bekerja sama dengan Bulog Cabang Pekalongan, dilakukan untuk menekan laju inflasi dan mengintensifkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Pasalnya, beberapa pekan lalu harga beberapa jenis beras di Kota Tegal, sempat mengalami fluktuasi dan saat ini cenderung kembali stabil.

“Kita terus melakukan pemantauan harga dan melaporkan melalui Tim Penggerak Inflasi Daerah (TPID). Salah satu hasilnya, dengan menggelar pasar murah dan menekankan program SPHP bersama Bulog,” terang Rudy.

Pada pasar murah kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, melalui Dinkop UKM Perdagangan, baru menyediakan beras kualitas medium dengan harga Rp 8.600 per kilogram. Sedangkan bahan pokok lainnya seperti gula, minyak dan telur, masih dalam tahap evaluasi.

BACA JUGA :  4.000 Paket Sembako Dibagikan untuk Menekan Inflasi

Diketahui, dua ton beras atau setara 400 kantong, ludes terjual dalam waktu kurang dari dua jam.

Meski sebelumnya tidak diberikan pengumuman, namun masyarakat sangat antusias untuk membeli.

“Skema pembeliannya kita batasi. Jadi beras medium seharga Rp 8.600 per kilo ini khusus untuk warga Kota Tegal, dengan dibuktikan KTP. Untuk satu KTP hanya boleh membeli satu kantong,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding menyebut bahwa stok beras di gudang penyimpanan masih ada sekitar 1.600 ton dan cukup aman untuk mencukupi hingga beberapa bulan ke depan.

Bahkan, pihaknya menyebut ada tambahan stok beras dari luar negeri sebanyak 10.250 ton dan dari dalam negeri sebanyak 13.600 ton untuk Bulog Cabang Pekalongan, dari kuota minimal sebanyak 12.000 ton

“Saat ini secara masih pemuatan dari DKI Jakarta dan besok diperkirakan sudah mulai bongkar. Kami perkirakan stok akan aman sampai bulan Mei mendatang. Itu pun belum termasuk dengan pengadaan bulan Maret dan April,” jelasnya. (T03-Red)

error: