Slawi  

Kusnadi, Belajar Bahasa Isyarat Untuk Membantu Penyandang Tunarungu

SLAWI, smpantura – Bahasa isyarat kini tidak hanya diajarkan pada tunarungu. Seiring perjalanan waktu, mereka yang bukan tuna rungu ikut belajar bahasa isyarat guna memudahkan komunikasi.

Kusnadi (38) salah satunya. Pria yang saat aktif di organisasi Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Tegal ini, mengaku mulai belajar bahasa isyarat pada tahun 2017.

Niat mempelajari bahasa isyarat bermula dari rasa penasaran dengan cara komunikasi penyandang tunarungu. Hingga akhirnya berniat membantu penyandang tunarungu belajar bahasa isyarat.

Ia menceritakan, pernah suatu ketika dia menjumpai penyandang tunarungu kesulitan berkomunikasi dengan penjaga loket saat hendak membeli tiket di tempat wisata. Karena tidak ada yang bisa bahasa isyarat, komunikasi keduanya tidak berjalan baik.

” Saya coba bantu dengan menggunakan cara lain dengan ditulis. Barulah mereka paham.yang dimaksud,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Minimalisir Tawuran, Liga Futsal Pelajar Akan Jadi Agenda Tahunan

Kusnadi menyebutkan, dia diajar dan dibimbing oleh rekan- rekan yang di Gerkatin.

” Walaupun tidak kontinu, cuma ketemu, mereka memberi saya trik- triknya supaya cepat belajar. Saya diberitahu tentang gerak bibir, muka, gerak tubuh dan tangan hingga saya paham,” sebutnya.

Pria yang saat ini menjadi juru bahasa isyarat di Gerkatin Kabupaten Tegal mengungkapkan jika belum banyak orang yang secara sukarela membantu tunarungu.

Menurut Kusnadi, tidak semua tunarungu bisa bahasa isyarat. Terlebih jika mereka tidak sekolah, tidak pernah bertemu atau bersosialisasi dengan sesamanya, sehingga harus dicari cara lain agar mereka paham.

Di organisasi tersebut, dirinya berperan sebagai penyambung. Adapun sebagai pengajar dari Gerkatin.

error: