BREBES, smpantura – Kreativitas memang tidak ada batasnya. Sejumlah pemuda asal Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, memilih cara unik untuk meluapkan kekesalan mereka terhadap kondisi jalan Taraban-Paguyangan yang rusak.
Bukan lewat demo, mereka justru menciptakan lagu hiphop berbahasa ngapak yang berisi kritik pedas. Video klip berdurasi 53 detik itu menampilkan kondisi jalan berlubang dengan gaya santai khas anak muda, jaket hodie, topi, dan kacamata.
“Hey mbok pada melek, deleng dalane uwis elek. Hey mbok pada mikir, aja mung cengar-cengir. Dalane rusak taun-taunan, laka perubahan ora ana perbaikaan,” begitu salah satu liriknya.
Lagu ini viral setelah diunggah akun Instagram @bumiayugayabebas. Kreatornya, @al_farizzi. Postingan ini langsung ramai, mendapat ribuan like dan ratusan komentar.
Lewat lagu tersebut, pesan masyarakat diharapkan bisa sampai ke pihak berwenang agar segera ada perbaikan jalan Taraban–Paguyangan yang sudah lama rusak. “Apa perlu demo ben padang pikirane,” bunyi potongan lirik lain yang menohok.
Kepala Desa Taraban, Farida S, mengakui kondisi jalan yang jadi bahan sindiran lagu itu.“Memang rusak parah, sekitar dua kilometer. Sudah lama tidak diperbaiki,” kata Farida, Selasa (26/8).
Selama ini, keluhan warga sudah disampaikan, namun belum ada tindak lanjut dari Pemkab Brebes. Padahal jalan ini menjadi akses penting bagi aktivitas warga.
Saat musim hujan, jalan berubah jadi kubangan. Anak sekolah harus hati-hati, sopir kendaraan mengeluh karena suspensi rusak, dan biaya angkut hasil pertanian pun naik.(**)