TEGAL, smpantura – Kebakaran sejumlah lahan kosong, yang ditumbuhi alang-alang, dan kini banyak mengering karena tak kuat panas di musim kemarau, juga sejumlah tempat pembuanga akhir (TPA) sampah, dinilai rawan terjadi kebakaran.
Bahkan kasus kebakaran itu di Kota Tegal, sudah sering terjadi sepanjang awal tahun ini hingga menjelang pekan terakhir bulan Oktober.
Kebakaran terkini terjadi di sebuah lahan kosong di wilayah Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal terbakar, sekitar pukul 15.30, Kamis (24/10).
”Ini peringatan kepada seluruh warga agar lebih waspada dan hati-hati. Terutama jangan sampai membuang puntung rokok yang masih membara di rerumputan yang kering atau lahan kosong. Juga jangan membakar sampah di lahan kosong atau pekarangan. Karena bisa merembet menjadi kebakaran besar,” terang Kapolres Tegal Kota AKBP Rully Thomas.
Dia mengungkapkan, saat terjadi kebakaran lahan kosong di wilayah Kelurahan Krandon, yang berdekatan dengan permukiman penduduk, pihaknya langsung bergerak cepat.
Antara lain, dengan menerjunkan satu unit mobil Armoured Water Cannon (AWC) dari Polres Tegal Kota ke lokasi kebakaran, agar kobaran api cepat dapat dipadamkan.
Tiupan angin kencang dan banyaknya rumput ilalang yang mengering, membuat api cepat berkobar dan merembet ke sejumlah arah. Personel markas kepolisian itu dan sejumlah warga yang berjibaku menaklukan amukan si jago merah, sempat dibuat kewalahan.
Tak lama kemudian, bantuan pemadaman datang dari Unit Damkar Pemkot Tegal. Setelah berjuang keras hampir satu jam, kobaran api yang hampir merembet ke permukiman penduduk, dan jalan umum, akhirnya dapat dipadamkan.
“Alhamdulillah kebakaran lahan kosong dapat diatasi. Sehingga tidak berdampak merembet ke perumahan warga yang dekat dengan lokasi. Sedangkan untuk penyebab kebakaran belum kita ketahui secara pasti. Tapi ada dugaan kuat, disebabkan karena ada yang membuang puntung rokok sembarangan di lokasi lahan kosong ini,” terang Kapolres Tegal Kota.
Dia menambahkan, situasi dan kondisi sekarang sedang terjadi kemarau panjang. Diikuti suhu udara yang tinggi di Kota Tegal, terkadang sampai menembus 35 derajat celcius. Hal itu dinilainya rawan dapat menimbulkan potensi kebakaran.
Oleh karena itu, dia sekali lagi mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu timbulnya percikan api.
Pihaknya juga menyiagakan mobil AWC, yang biasa digunakan untuk menghalau massa demonstasi, dan dapat digunakan untuk tindakan cepat pemadaman kebakaran.
“Untuk mengantisipasi kebakaran lahan, tolong hindari aktivitas bakar-bakar sampah dan sebagainya. Selain itu jangan lupa untuk cek kondisi steker listrik untuk menghindari korsleting yang bisa memicu kebakaran pada bangunan,” tandas Kapolres Tegal Kota. (**)