TEGAL, smpantura – Pentas keliling Teater Djarum dengan lakon ‘Liang Langit’ karya Asa Jatmiko, akan singgah di Tater Arena, Taman Budaya Tegal pada Sabtu, 7 September 2024.
Lakon tersebut akan dipentaskan bekerja sama dengan TeaterQi dan Dewan Kesenian Kota Tegal.
Sebelumnya, ‘Liang Langit’ dipersembahkan kepada masyarakat Jawa Tengah di Auditorium RRI Semarang pada 27 Juli 2024 dan Kampus UMK Kudus pada 10 Agustus 2024.
Menapaki usia ke-21, Teater Djarum yang seluruh anggotanya merupakan karyawan PT. Djarum, memiliki beberapa program rutin tiap tahunnya seperti pentas karya dan penyelenggaraan festival teater pelajar.
Pada bebeberapa tahun yang lalu Teater Djarum membawakan lakon ‘Petuah Tampah’, kemudian juga pertunjukan ‘Nara’. Keduanya mengangkat kearifan lokal dalam pertarungan budaya yang sengit.
Dari waktu ke waktu Teater Djarum terus belajar untuk menjadi media ekspresi sekaligus pemberdayaan dan pengembangan potensi kreatif setiap karyawan yang menjadi anggotanya.
‘Liang Langit’ menceritakan tokoh seorang pekerja pembersih kaca gedung bertingkat yang bernama Langit.
“Ada suatu waktu dimana kita merasa diri sebagai seorang yang tidak berguna. Ada suatu tempat dimana manusia mau tidak mau mesti mengakui kekalahan. Ada suatu masa dimana seseorang tak bisa berlari lagi dari pembusukan pikiran, hati dan perangai buruk. Ruang dan waktu telah membuat semuanya lapuk. Pemberontakan telah usang, pertikaian telah bangkai, sementara hidup selalu menuntut menjadi sesuatu,” kata Asa Jatmiko, sutradara.
Lebih lanjut Asa Jatmiko mengatakan, banyaknya persoalan yang seakan mengancam dirinya sehingga ia tumbuh menjadi pemberontak.
Namun bagaimana ketika sampai pada satu titik dimana ia berhadapan dengan dirinya sendiri? ‘Liang Langit’ ingin menghadirkan renungan perjalanan seorang manusia secara privat kepada setiap penonton, dengan harapan memberikan inspirasi baru membangun spirit hidup.
Pertunjukan teater di empat kota, Semarang (27/72024), Kudus (10/8/2024), Tegal (7/9/2024) dan Tasikmalaya (21/9/2023) ini berkonsep pendekatan teknik ‘thriller’ di beberapa adegan, yang bertujuan mendapatkan efek kejut untuk penonton.
Tata artistik ini tidak hanya dimaksudkan sebagai atraksi semata, namun juga dapat dimaknai sebagai simbol-simbol pertarungan jagat batin seorang manusia Langit.
Visual dramatik ini merupakan tawaran gagasan pemanggungan, berkelindan dengan alur cerita ‘plot-twist’.
Ketegangan, frustasi, kemarahan, ketakpastian diaduk, untuk kemudian menjadi sebuah peziarahan seorang manusia dalam menemukan hidup yang bermakna untuk dirinya. Sebuah liang menuju ‘langit’, haribaan Ilahi.
Para aktor yang bermain di ‘Liang Langit’, antara lain, Masrien Lintang, Andreas Teguh, Wijayanto Franciosa, Fani Setiawati, Rahmanita Dewi Kastono, Heru Nugroho, Bambang Susanto, Kasmin, Abdul Sholeh, Purna Irawan, Syiva Regita Sari, dan Tania Kirana.
Pimpinan produksi Andreas Teguh dan Teresa Rudiyanto, didukung tim artistik, Bondan Dwi Cahyono, Aditya Debe Seputra, Ahmad Huzaeni, Umi Setiyani, Choirul Azis, Aldo Riski Pamungkas, Arvian Yovi Pratama, Kemal Maesal Azam, Syarif Hidayat, Dewi Murti, Ayu Cahya Widianingrum, Lea Cornelia, Sumarlan, Hermalia Eka Yuniar, Lulu’atul Mufida, Rahmat Syaifudin, Febriani Normawati.