Ekbis  

Lapakemane Jadi Pioneer UMKM dengan 1.000 Madrasah di Jateng

BREBES, smpantura – Lapakemane sebagai sentra produk UMKM di Kabupaten Brebes, bisa menjadi pioneer program pelatihan UMKM bagi santri dengan 1.000 Madrasah di Jawa Tengah (Jateng). Hal itu juga sejalan dengan Program Digitalisasi Pendidikan dan Kemandirian 1000 Madrasah dan Pondok Pesantren yang kini tengah digulirkan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Saya berharap UMKM di Indonesia khususnya di Kabupaten Brebes semakin berkembang utamanya “Lapakemane” menjadi Pioneer untuk UMKM dengan 1000 Madrasah di Jawa Tengah dan ratusan di Brebes. Mudah-mudahan penggiat kondisi ekonomi yang selama ini masih butuh perhatian,” ungkap Pimpinan Cabang BRI Brebes, Nicky Muhammad Zahab saat membuka Program Digitalisasi Pendidikan dan Kemandirian 1000 Madrasah dan Pondok Pesantren di aula Perpustakaan Brebes, Kamis (25/11).

Nicky mengatakan, ada potensi besar yaitu di madrasah dan ponpes melalui kerja sama BRI dan Kementerian Agama khususnya di Brebes umumnya di Jawa Tengah. Diwujudkan dalam bentuk program digitalisasi pendidikan dan kemandirian 1000 Madrasah dan pondok pesantren bersama BRI Kantor Cabang Brebes.

BACA JUGA :  Jelang Lebaran, Astra Daihatsu Tegal dan Pekalongan Optimis Penjualan Meningkat 20 Persen

“Saya berharap agar kegiatan ini nantinya memberi manfaat kepada seluruh peserta bisa menjadi usahawan muda yang handal,” sambungnya.

Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Brebes, Lusiana Indira Isni memandang, kegiatan itu sangat positif. Diharapkan pelatihan ini akan menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan dari santriwan dan santriwati di Kabupaten Brebes.

“Jadi setelah mengikuti pelatihan, membuat produk nantinya juga ada pelatihan pemasaran. Misalkan bisa melalui media online, jadi produk para santri bisa dibeli konsumen di luar daerah bahkan bisa sampai keluar negeri,” ungkapnya.

Lusi membandingkan kalau santri sudah mempunyai keunggulan segi agama. Tentu, sudah pasti dengan pelatihan-pelatihan semacam ini punya keunggulan tambahan yaitu ketrampilan. “Outputnya, santriwan dan satriwati bisa menjadi usahawan,” pungkasnya. (T07_red)

error: