Batang  

Lapas Batang Ubah Lahan Tidur Jadi Produktif

BATANG, smpantura – Lapas Kelas II B Batang melakukan inovasi mengubah lahan tidur menjadi kebun yang produktif.

Itu dibuktikan dengan hadirnya kebun yang menghasilkan tanaman terong dan tomat segar hasil kerja keras para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

”Kami melihat potensi lahan kosong di sekitar lapas sebagai peluang untuk memberdayakan WBP sekaligus mendukung program ketahanan pangan pemerintah,” ujar Kepala Lapas Batang Kelas IIb, Jose Quelo, Jumat (8/11).

Dirinya mengungkapkan, keterbatasan ruang bukan halangan untuk berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Fresh Store, lanjut Jose, menjadi  outlet sederhana di area lapas serta dijadikan etalase hasil panen para WBP.

Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai pasar, tetapi juga menjadi bukti nyata program pembinaan di lapas dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

”Kehadiran Fresh Store memberikan kesempatan bagi keluarga WBP untuk membeli hasil panen berkualitas dengan harga terjangkau. Lebih dari itu, ini adalah cara kami menunjukkan bahwa WBP masih bisa produktif dan berkontribusi pada masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA :  33 Orang Jalani Rehabilitasi BNN, Pelajar Dibawah 17 Tahun Mendominasi

Program pertanian ini bukan sekadar tentang hasil panen. Di balik kegiatan ini, ada upaya pemberdayaan yang lebih besar.

Para WBP belajar teknik bercocok tanam, manajemen lahan, hingga dasar-dasar pemasaran.

Keterampilan ini diharapkan menjadi bekal berharga saat mereka kembali ke masyarakat.

“Hasil penjualan tidak hanya untuk keberlanjutan program, tapi juga untuk meningkatkan fasilitas yang ada. Ini menciptakan siklus positif dimana WBP bisa melihat langsung dampak kerja keras mereka,” jelas Jose.

Inovasi Lapas Batang ini menjadi model percontohan bagaimana lembaga pemasyarakatan dapat berperan aktif dalam ketahanan pangan nasional.

Dengan memanfaatkan lahan tidur dan memberdayakan WBP, program ini membuktikan kontribusi pada ketahanan pangan bisa datang dari tempat yang tidak terduga.

”Harapan kami, inisiatif ini bisa menginspirasi lapas lain di seluruh Indonesia. Ketika setiap lapas mengoptimalkan lahan mereka untuk pertanian, dampak kolektifnya pada ketahanan pangan nasional akan signifikan,” tuturnya.**

error: