“Tenaga kerja kita tersedia banyak dan setiap tahun ada pertumbuhan angkatan kerja baru. Sehingga investasi ini, khususnya industri padat karya bisa mengurangi pengangguran lewat penciptaan lapangan kerja baru,” ucap Kosim, Selasa (6/2/2024)
Lebih lanjut, Kosim merinci, realisasi investasi berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan triwulan empat tahun 2023 mencakup penanaman modal asing (PMA) senilai Rp1,36 triliun, penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp525,21 miliar, dan sisanya Rp155,603 miliar dari usaha mikro.
“Selama 12 bulan, realisasi investasi di Kabupaten Tegal tahun 2023 didominasi PMA. Nilainya Rp1,36 triliun atau 85 persen capaian nilai investasi secara keseluruhan yang sebesar Rp2,04 triliun,” ujarnya.
Dari nilai total investasi tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap 6.289 orang tenaga kerja Indonesia dan 91 orang tenaga kerja asing.
Kosim menuturkan perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja sekaligus menjadi investor terbesar di Kabupaten Tegal sepanjang tahun 2023 diantaranya PT Adonia Footwear Indonesia dan PT Leea Footwear Indonesia.
“Dengan masuknya dua pabrik besar pembuat alas kaki seperti Adonia dan Leea Footwear di KPI Lebaksiu sudah akan menyerap sekitar 8.000 orang tenaga kerja. Sehingga dari sini tentunya akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal pada umumnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Kosim membeberkan jika masih ada pelaku usaha yang belum mematuhi penyampaian LKPM yang menghambat pencapaian realisasi investasi tahun 2023. Terkait kendala ini, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya seperti bimbingan teknis, fasilitasi kendala dari para pelaku usaha, melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha hingga melakukan sosialisasi melalui media daring maupun cetak.