Longsor Situkung Tewaskan Dua, Gubernur Jateng Waspadai Bencana Susulan

BANJARNEGARA, smpantura – Dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana tanah longsor yang menghantam permukiman Dusun Situkung, Pandanarum, Banjarnegara, Minggu (16/11/2025). Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang langsung meninjau lokasi memastikan penanganan dilakukan secara terpadu oleh klaster SAR dan logistik. Luthfi juga mengingatkan bahwa Jawa Tengah adalah “minimarket bencana” dan akan segera menggelar rapat terbatas untuk memperkuat mitigasi di wilayah rawan, termasuk Banjarnegara, Brebes (Bumiayu), hingga Batang.

Bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara. Tebing tinggi di kawasan hutan pinus Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, runtuh setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur selama hampir tiga jam pada Minggu, 16 November 2025.

Longsor dengan diameter sekitar 100 x 100 meter meluncur deras dan menghantam permukiman warga di RT 1 hingga RT 4 RW 03. Material berupa tanah, batu, dan kayu menghantam rumah warga yang ada di bawah tebing hingga luluh lantak.

BACA JUGA :  Mahasiswa Poltek Harber Ciptakan Perahu Penyiram Bawang Merah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mencatat, hingga Senin (17/11) pukul 08.37, ada 823 jiwa yang mengungsi ke pos pengungsian di halaman Kantor Kecamatan Pandanarum.

Dua warga dilaporkan meninggal dunia. Satu korban meninggal dunia di RSUD Banjarnegara, sementara satu lainnya ditemukan meninggal dekat lokasi longsor pada pukul 07.48.

Puluhan warga masih terjebak dan diduga di hutan berdasarkan laporan keluarga dan warga sekitar. Proses evakuasi dan pencarian terus dilakukan tim SAR.

BPBD Jateng dan Kabupaten Banjarnegara, relawan, TNI-Polri, dan Forkopimcam bergerak cepat mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, pos lapangan, serta layanan kesehatan darurat.