“Tahun ini, kami mendapatkan Rp250 juta, namun tahun depan hanya Rp90 juta atau turun sekitar 60 persen,” jelas Kosim.
Selama tahun 2025, lanjut di, anggaran Rp200 juta telah dimanfaatkan untuk melaksanakan bimtek bagi 156 pelaku usaha, fasilitasi 23 pelaku usaha, serta pengawasan terhadap 110 pelaku usaha.
“Dengan adanya penyesuaian anggaran pada 2026, kami prediksi jumlah kegiatan akan berkurang, tapi target investasi justru meningkat,” pungkas Kosim. (**)


