TEGAL, smpantura – Mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS) Tegal cukup antusias untuk mengikuti program magang kerja di Jepang. Hal itu terungkap dari sejumlah sosialisasi yang digelar, ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Antusiasme itu juga dibarengi dengan permintaan cukup tinggi dari negara tersebut. Sehingga memberi peluang cukup signifikan bagi mahasiswanya menambah pengalaman internasional di dunia kerja, bagi lulusan universitasnya bersaing secara global di pasar kerja.
Saat mewisuda 439 lulusan universitasnya, dalam Wisuda Ke-18 Magister dan Wisuda Ke-73 Sarjana Periode Gasal Tahun Akademik 2024/2025, yang digelar di Auditorium Darjoen Seno Atmodjo, Sabtu (26/4), kondisi itu diungkap Rektor Dr Taufiqulloh MHum.
Menurut dia, selain dari kalangan mahasiswanya, lulusan universitasnya yang kini mengantongi gelar sarjana, juga sangat berminat untuk bekerja di Negeri Sakura.
”Ini karena saat masih jadi mahasiswa dan ikut program magang kerja di Jepang, memiliki pengalaman yang menarik. Selain dari kualitas kerja yang dilakukan, penghasilan yang diterima juga jauh lebih tinggi dan kompetitif. Bidang-bidang, atau lapangan kerja yang ditawarkan juga cukup beragam, dan mahasiswa maupun lulusan dari UPS Tegal telah memiliki ketrampilan dan keahlian yang harus digeluti,” terang dia.
Aura positif dan memberikan pancaran cahaya yang sangat mendukung perkembangan universitas, mahasiswa dan lulusannya, akan terus didukung dan kembangkan menjadi lebih baik lagi.
Karena perlu juga dikembangkan peluang untuk magang kerja di negara lain, bahkan sampai ke kawasan Eropa.
Menurut dia, program magang kerja di negara Jepang, sebenarnya merupakan bagian untuk mendukung dan memperkuat internasionalisasi kampus.
Antara lain, untuk menghasilkan mahasiswa dan lulusannya memiliki kompetensi tinggi dalam menghadapi persaingan global.
Karena itulah, pihak kampus juga sangat serius mempersiapkan bekal bagi mahasiswanya demi kelancaran program tersebut.
Antara lain, kini telah menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), dan lembaga khusus dari Jepang, agar mahasiswa atau lulusan universitasnya mampu dan terampil berbahasa Jepang.
Sekaligus mengenal seluk beluk budayanya yang dikenal memiliki etos kerja dan disiplin tinggi.
Kemudian berkait dengan sosisalisasi yang kini banyak dilakukan, menurut dia, salah satunya juga bertujuan memberi pemahaman menyeluruh kepada mahasiswa berkait program magang ke Jepang.
Mulai dari persyaratan pendaftaran, tahapan seleksi, hingga proses pelaksanaan, serta manfaat strategis yang dapat diperoleh mahasiswa selama mengikuti program.
”Program magang ini merupakan salah satu langkah nyata Kami dalam mewujudkan internasionalisasi kampus. Kami ingin mahasiswa tidak hanya berdaya saing di dalam negeri. Tapi juga mampu menembus pasar kerja internasional. Jepang merupakan negara dengan standar kerja tinggi, dan pengalaman magang di sana akan menjadi bekal luar biasa bagi mahasiswa baik secara kompetensi maupun karakter,” tandas dia.
Di sisi lain, program tersebut bukan sekadar magang biasa. Tapi merupakan bentuk pembelajaran lintas budaya yang sangat berharga.
Karena mahasiswa akan belajar tentang etos kerja, kedisiplinan, dan inovasi yang menjadi ciri khas dunia kerja di negara tersebut. Semua itu, akan memberi pengalaman transformasional yang dapat memperluas wawasan mereka, dan memperkuat nilai-nilai profesionalisme.
Adapun sektor-sektor tujuan magang kerja di negara tersebut mencakup berbagai bidang strategis. Antara lain, perhotelan, logistik, bandara, pabrik nonpertanian, restoran, caregiver, konstruksi, industri logam, dan peternakan.
Ragam pilihan tersebut memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk memilih jalur karir sesuai minat dan keahlian masing-masing. **