Bima menegaskan pihaknya membawa semangat no money politic, sehingga nantinya fokus kepada kampanye kreatif baik lewat udara (media sosial), baliho, dan yang paling jelas turun ke bawah bertemu langsung dengan masyarakat.
“Saya dan mas Mujab memiliki perjanjian, nantinya kita masing-masing akan turun langsung dengan porsi satu hari minimal 10 titik. Hal itu dilakukan, supaya kami bisa menjangkau semua 281 desa, 6 kelurahan dan 18 kecamatan di Kabupaten Tegal. Selain desa, kami juga akan mengunjungi tokoh politik, agama, anak muda, senior di partai atau bidang tertentu, termasuk budayawan dan lain sebagainya,” beber Bima.
Bakal calon Wakil Bupati Tegal, Muhammad Saeful Mujab menjelaskan, awal mula dirinya mendapat panggilan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk maju Pilkada 2024 di Kabupaten Tegal, dia merasa ragu, takut, terkejut tapi juga terharu.
Mujab juga kembali menceritakan tentang latar belakang pendidikannya yang sejak SD, SMP, SMA bahkan kuliah S1 di Universitas Indonesia (UI) dan S2 di Inggris semuanya beasiswa.
Selain itu, Mujab juga bercerita tentang latar belakang keluarga yang berasal dari “wong cilik” atau masyarakat pra sejahtera, pernah merasakan beras raskin, antre bantuan langsung tunai (BLT), termasuk sang ibu yang pernah menjadi TKW di Malaysia selama 10 tahun.
“Pertama yang kami jaminkan adalah saya dan mas Bima merupakan asli warga Kabupaten Tegal. Selain itu, kami juga merupakan bagian dari bapak ibu semuanya. Insyaallah tahun 2024 Kabupaten Tegal akan merah karena bapak ibu semuanya. Jadi bukan kami yang membuat kemenangan ataupun menang dalam pertarungan, melainkan kita semua gotong royong untuk memajukan Kabupaten Tegal,” papar Mujab.