Slawi  

Marak Invetasi dan Pinjol Ilegal, BKPSDM Kabupaten Tegal Gandeng OJK Gelar Seminar Edukasi Keuangan

SLAWI, smpantura – Fenomena investasi ilegal semakin marak saat ini. Tak tanggung-tanggung, total kerugian yang diderita oleh korban penipuan investasi ilegal mencapai puluhan miliar hingga ratusan miliar seperti terjadi pada kasus investasi Robot Trading Fahrenheit. Ribuan investor menjadi korban penipuan dari berbagai lapisan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cabang Tegal, Atina Chalisa, pada Seminar Edukasi Keuangan Mengenal Pasar Modal dan Waspada Investasi Ilegal Bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal yang digelar di Gedung Dadali Kabupaten Tegal, Rabu (15/3).

“Peran OJK adalah 3M yakni mengatur, mengawasi dan melindungi masyarakat dalam berinvestasi baik dalam bentuk saham, obligasi dan reksadana, sehingga diharapkan para ASN di lingkungan Kabupaten Tegal dapat bijak dalam menggunakan gaji dan penghasilannya serta tidak terjebak pada investasi illegal,” kata Atina.

OJK sebagai lembaga independen yang mempunyai fungsi, tugas dan pengaturan terhadap sektor jasa keuangan di Indonesia juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap pinjaman online (pinjol).

BACA JUGA :  Pemkab Tegal Gandeng Alfamart Gelar Aksi Tanam Pohon dan Luncurkan Taman Kehati Cacaban

Modus pinjol illegal yang saat ini marak adalah dengan menawarkan pinjaman melalui SMS atau Whatsapp dari nomor tidak dikenal, menggunakan nama menyerupai fintetch lending legal untuk mengelabui korban dan menawarkan pinjaman cepat tanpa syarat.

Sementara itu Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tegal Yohanes Rafael Hongi Kaha dalam sambutannya mengatakan, maksud diadakan seminar edukasi keuangan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh ASN di lingkungan Kabupaten Tegal terkait pasar modal dan investasi.

Adapun tujuannya antara lain tersampaikannya kebijakan tentang pasar modal dan investasi, mengenal jenis lembaga keuangan non bank, mewaspadai investasi ilegal, bijak dalam menggunakan uang dan mampu mengelola keuangan keluarga dan organisasi.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi – tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini, sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman bersama terkait pasar modal dan investasi bagi ASN di lingkungan Kabupaten Tegal,” ujar Rafael.

Seminar edukasi keuangan diikuti oleh peserta dari Organisasi Perangkat Daerah, UPT Puskesmas dan Koordinator Wilayah Kecamatan (KWK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. (T04-Red)

error: