Slawi  

Maring Semedo Disit 2025, Dekatkan Museum Situs Semedo Ke Masyarakat

SLAWI, smpantura – Museum Situs Semedo bersama Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) dan Pemkab Tegal menggelar Program Publik bertajuk Maring Semedo Disit 2025.

Pelaksanan program publik tersebut menggandeng Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Museum dan Cagar Budaya, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal.

Kepala Unit Museum Situs Semedo Gatut Eko Nurcahyo mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan wadah setidaknya mengingatkan kembali khususnya bagi warga Desa Semedo bahwa pernah memiliki peninggalan leluhur baik warisan benda maupun tak benda.

Warisan benda yang dimaksud seperti peninggalan fosil purba, sedangkan tak benda seperti seni sintren, kuntulan, dan topeng endel.

Gatut menuturkan, jumlah kunjungan ke Museum tersebut terus mengalami peningkatan. Jumlahnya terbanyak kedua setelah Daya Tarik Wisata Guci.

BACA JUGA :  Bupati dan Wakil Bupati Tegal Terpilih Basah-Basan Cek Kondisi Banjir Sidakato

” Saat ini rata- rata kunjungan berkisar 4.000 hingga 6.000 pengunjung per bulan,” terang Gatut usai rapat di Dinas Dikbud Kabupaten Tegal, Kamis (6/11/2025).

Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal Ki Haryo Susilo menjelaskan, even Maring Semedo Disit 2025 bisa disebut sebagai hajatannya Museum Semedo untuk masyarakat Kabupaten Tegal.

Mengingat Museum Semedo lokasinya lumayan jauh jika dari wilayah perkotaan Slawi, maka melalui program publik kali ini ingin mendekatkan Museum Semedo ke tengah masyarakat sekaligus menjadi tempat bertemunya potensi kebudayaan.

Menurut Ki Haryo, kegiatan Maring Semedo Disit 2025 merupakan kegiatan tahun kedua setelah dilaksanakan tahun 2024 lalu. Pihaknya berupaya agar program publik ini bisa terselenggara setiap tahun

error: