Masalah yang dihadapinya saat ini adalah mencari wartawan seiring dengan perkembangan media tersebut. Menurut serikat pekerja media, Media Entertainment and Arts Alliance (MEAA) memperkirakan, tiga ribu lapangan kerja di bidang jurnalistik hilang antara tahun 2011 sampai 2017 di Australia.
Berita mengenai disrupsi, berdampak pada industri media, PHK juga membuat banyak masyarakat mempertimbangkan kembali untuk berkarier di bidang ini. Dosen senior Charles Sturt University, Jock Cheetham mengatakan, sudah mulai muncul berbagai persepsi dikalangan orangtua dan beberapa mahasiswa, bahwa karir dalam bidang media saat ini kurang begitu menjanjikan.
Namun Cheetham tidak sependapat dengan persepsi tersebut, menurutnya masih banyak permintaan dari media yang memerlukan staf untuk bekerja di kawasan regional.
“Tahun 2022, saya mendapat banyak permintaan dari mereka yang memerlukan staf untuk bekerja di kawasan regional,tahun lalu jumlah permintaan, meliputi wartawan pemula sampai wartawan tingkat menengah tinggi sekali, namun sedikit sekali peminatnya”,ujar Cheetham.
Selain itu terdapat beberapa Faktor yang pengaruhi, salah satunya adalah kompetisi di dunia industri besar yang juga mempekerjakan wartawan untuk perusahaan mereka.Sebuah proyek bernama New Beats Project, proyek ini mempelajari kecenderungan PHK selama lima tahun di industri media menyimpulkan, bahwa banyak beberapa wartawan yang memeutuskan untuk pindah bekerja menginginkan kembali menjadi wartawan. Proyek tersebut menghasilkan buku berjudul Journalists and Job Lossatau yang memiliki arti Wartawan dan Kehilangan Pekerjaan.