PEMALANG, smpantura – Adanya gejolak dan penolakan dari masyarakat dan guru di Kabupaten Pemalang terhadap kegiatan Pemalang Inspiring Teacher akhirnya dibatalkan. Penolakan dan gejolak sebenarnya sudah terjadi sejak awal, bahkan Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang, Ismun Hadiyo tidak tahu rencana kegiatan tersebut, dan baru tahu akhir akhir sedangkan pihak ketiga bersikukuh tetap menyelenggarakan kegiatan itu, tetapi akhirnya batal.
“Dengan adanya pembatalan kegiatan ini, maka pihak penyelenggara agar segera mengembalikan uang dari para guru. Untuk mekanisme pengembalian uang saya serahkan sepenuhnya pada pihak yang akan menyelenggarakan Pemalang Inspiring Teacher,” ujar Ismun, Rabu (3/9).
Ia mengatakan, kegiatan Pemalang Inspiring Teacher yang sejak awal dilaksanakan pihak ketiga. Dengan perkembangan situasi dan gejolak dikalangan para guru dari Disdikbud mendesak untuk dibatalkan. Kegiatan itu bukan inisiatif langsung dinas, tetapi murni program pihak ketiga. Namun dalam perkembangannya, penyelenggara bersikukuh untuk melaksanakan kegiatan meski menuai penolakan. Pemerintah pun memutuskan untuk meminta acara tersebut dibatalkan.
“Terkait dengan uang yang sudah masuk ke penyelenggara, saya juga enggak tahu jumlahnya berapa. Kami sepakat untuk segera dikembalikan kepada peserta,” tegasnya.
Dia mengatakan, sejak awal dirinya selaku kepala dinas tidak mengetahui detail pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia baru mendapatkan informasi di tahap akhir ketika rencana kegiatan akan digelar. Dengan keputusan itu, Dindikbud Pemalang memastikan Pemalang Inspiring Teacher tidak akan dilaksanakan dan dana yang telah disetorkan peserta harus dikembalikan sepenuhnya. Kegiatan yang awalnya dijadwalkan tanggal 21 Agustus 2025 itu mengalami dua kali penundaan. Selama itu pula gelombang protes terus muncul dari kalangan masyarakat dan guru. Penolakan itu disebabkan adanya tarif peserta sebesar Rp 200 ribu yang disebut memberatkan para guru. (**)