Slawi  

Medical Wellness, Mengisi Ceruk Wisata Guci di Hari Kerja

“Kita harus bekerja sama untuk saling mendukung dan terlibat aktif mensukseskan tujuan besar ini agar dampak positifnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat kita secara berkelanjutan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua PKMK FK-KMK UGM Andreasta Meliala menuturkan jika potensi air geothermal Guci sangat cocok dikembangkan menjadi pusat kesehatan dan relaksasi. Air panas alaminya dapat digunakan untuk terapi kesehatan, spa, atau pemandian yang mendukung kebugaran fisik.

Untuk itu, dibutuhkan kerja sama antara rumah sakit atau klinik kesehatan, resort, dan hotel di kawasan Guci untuk menciptakan paket layanan kesehatan yang terpadu dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Adapun paket wisata ini bisa mencakup kegiatan seperti senam, jalan-jalan, relaksasi, dan hiburan yang sangat menarik untuk segmen pasar tertentu, seperti lansia dan pencinta traveling.

BACA JUGA :  HUT Ke-80, PMI Kabupaten Tegal Siapkan Suvenir Bagi 400 Pendonor

“Nantinya kami akan melibatkan pemandu wisata dan terapis yang tersertifikasi sehingga bisa memberikan kepercayaan lebih kepada wisatawan,” ujarnya.

Selain terapi air, wisata berbasis konservasi dan forest therapy juga sangat relevan dengan tren kesehatan saat ini. Guci memiliki potensi forest therapy dengan memanfaatkan hutan sebagai tempat untuk relaksasi dan penyegaran fisik maupun mental menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mencari pengalaman kesehatan holistik.

“Aksesibilitas yang mudah dijangkau menjadi nilai lebih bagi wisatawan untuk menjadikan Guci sebagai destinasi wisata geothermal yang wajib dikunjungi secara berkala,” pungkasnya.

Sebelumnya, Guru Besar Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM Prof Laksono Trisnantoro sebagai penggagas wisata geothermal Guci mengenalkan filosofi JajanJalanWeekdays.

error: