Tegal  

Mejasem, Transformasi Rural-Urban (2)

Ahli Perancangan Kota, Abdullah Sungkar, S.E., S.T., M.T.

TEGAL, smpantura – Transformasi spatsial dan juga fisikal di Desa Mejasem tentu diikuti transformasi kultural dan transformasi ekonomi. Pertama, transformasi kultural yang terjadi di Desa Mejasem mengalami beberapa tahapan.

Perumnas yang menandai awal berdirinya ‘Kota Mejasem’ diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat ini membawa budaya kota masuk ke desa. Tapi tingkat ekonomi mereka tidak memungkinkan untuk mentransformasi wajah Desa Mejasem secara signifikan.

Pada dekade 1980-1990an para pengembang swasta membangun rumah-rumah tunggal dengan luas lahan lebih dari 100 meter persegi per kapling. Arsitektur bangunan rumah juga mengikuti trend pada zamannya. Tentu saja pasar property ini ditujukan pada konsumen kelas menengah yang berbeda dengan pasar Perumnas.

Penghuni baru desa Mejasem berikutnya adalah kelas menengah perkotaan yang terdiri dari pedagang, pengusaha swasta dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota dan Kabupaten Tegal. Pada era ini transformasi Desa Mejasem menjadi ‘satelit’ Kota Tegal sudah dapat diamati secara fisikal, ekonomi dan sosial.

BACA JUGA :  Golkar PKS Berkoalisi, Faruq : Wali Kota dan Wakil Harus Kompak

Manusia mahluk menetap yang sulit bermigrasi, butuh biaya dan adaptasi karena memerlukan hunian yang tidak bisa dibuatnya sendiri. Luas lahan tetap, manusia terus berkembang jumlahnya, dan alam membatasi ruang geraknya.

Kota Tegal misalnya, semula luasnya hanya 15 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 125.000 jiwa. 1980an berkembang menjadi 40 kilometer persegi untuk penyesuaian jangka panjang. Kini, penduduk Kota Tegal bergerak ke angka 300.000 jiwa, mungkin batas penyesuaian yang dulu direncanakan sudah terjadi.

Tapi, era perluasan wilayah kota sudah habis dan mulailah era migrasi ke pinggir kota untuk lahan hunian yang lebih murah. Ada 55.000 Kepala Keluarga (KK) penghuni kota, 4.500 di antaranya belum, jika bukan tidak, memiliki rumah. Mereka hanya ada dalam angka statistik perumahan, disebut backlog. (T03-Red)

error: