SLAWI, smpantura – Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa), dalam Perubahan APBD Kabupaten Tegal tahun 2023, membengkak sebesar Rp 91,3 miliar. Sebelumnya, dalam penetapan APBD Kabupaten Tegal tahun 2023, hanya sebesar Rp 189,8 miliar.
“Silpa tahun sebelumnya, lebih besar Rp 91,3 miliar dari Penetapan APBD tahun 2023, menjadi Rp 281,2 miliar,” kata Sekda Tegal, Widodo Joko Mulyono, saat membacakan Sambutan Bupati Tegal, pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tegal, dalam rangka Penyampaian Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran dan Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (Perubahan KUA PPAS) Tahun 2023, Jumat (8/9).
Dikatakan, Silpa yang masuk dalam kebijakan pembiayaan daerah, digunakan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran dalam APBD. Berdasarkan hasil target, pendapatan dengan rencana belanja daerah, pada perubahan APBD Kabupaten Tegal 2023, diketahui terdapat defisit anggaran Rp 263,4 miliar.
“Oleh karena itu, perlu ditetapkan pembiayaan daerah, guna menutup defisit anggaran dimaksud,” terangnya.
Selain dari Silpa, kata dia, untuk menutup defisit terdapat penambahan penerimaan pembiayaan sebesar Rp 112,1 miliar, sehingga, menjadi Rp 302 miliar. Selain itu, Pemkab juga mencairkan dana cadangan Rp 20 miliar. Namun demikian, Pemkab juga mengalokasikan pengeluaran pembiayaan daerah, berupa pembentukan dana cadangan tetap Rp 30 miliar, penyertaan modal daerah tetap Rp 7,5 miliar dan pemberian pinjaman daerah tetap Rp 1 miliar.
“PAD berkurang Rp 511 juta, sehingga menjadi Rp 570,4 miliar. Pendapatan transfer berkurang Rp 48,7 miliar menjadi Rp 2,173 trilyun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah tetap Rp 6,5 miliar,” beber Sekda Joko.
Sementara itu, lanjut dia, belanja daerah dalam perubahan APBD Kabupaten Tegal tahun 2023, bertambah Rp 62,9 miliar, sehingga, menjadi Rp 3,014 trilyun. Penambahan itu, pada belanja operasional sebesar Rp 37,5 miliar, belanja modal Rp 28,6 miliar, dan belanja transfer, juga bertambah Rp 6,8 miliar.
“Belanja tidak terduga berkurang Rp 10,1 miliar, sehingga menjadi Rp 5 miliar,” pungkasnya. (T05-Red)