“Kalau melihat dari tingkat kerusakan, minimal anggaran yang harus dipersiapkan sekitar Rp350 juta,” beber Dai.
Hal itu dibenarkan Kepala SDN 3 Adiwerna, H Fudoli. Ia menjelaskan, bangunan SDN 3 Adiwerna diperkirakan peninggalan program SD Inpres. Sepengetuannya, bangunan itu belum pernah direhab. Rehab dilakukan untuk SDN 4 Adiwerna yang saat ini menjadi satu sekolah karena kekurangan siswa. Rehab gedung SDN 4 Adiwerna diperkirakan pada tahun 2011 lalu.
“Bangunan sudah sangat lama, dan belum pernah mendapatkan anggaran rehab karena sertifikat masih milik desa. Kini, sertifikat tanah SDN 3 Adiwerna sudah ada sebagai tanah hak pakai,” jelas H Fudoli.
Pembangunan SD Inpres Instruksi dapat mendorong masyarakat untuk memberantas buta aksara. Tercatat pada tahun 1990, jumlah masyarakat buta aksara turun hingga 15,8 persen. Pada tahun 1974 ada sekitar 1.000 anak usia 2-6 tahun menerima lebih banyak pendidikan di setiap sekolah di wilayahnya masing-masing. (**)