Mencicip Sate Taichan di Slawi, Sehari Terjual Hingga 500 Tusuk

Sate taichan tidak berwarna coklat melainkan warnanya putih pucat. Hal ini karena sate ini tidak menggunakan bumbu kecap.Dalam penyajiannya juga tidak dilengkapi dengan bumbu kacang, melainkan dengan sambal rawit merah, jeruk limau dan penyedap totole.

Sejak awal berjualan di pusat kuliner Slawi tersebut, kedai Sate Taichan12 selalu ramai. Apalagi penjual sate taichan di Slawi belum banyak. Sate yang dijual kebanyakan sate kambing khas Tegal dan sate ayam Madura.

Regina menuturkan, proses membuat sate taichan cukup simpel. Daging ayam dipotong dadu, lalu dimarinasi dengan bumbu racik buatannya. Kemudian dimasukkan ke dalam lemari es swlama 30 menit, setelah itu ditusuk menggunakan tusuk sate.

Untuk bumbu menggunakan sambel cabai yang diolah dari cabai rawit merah dan bawang putih. Bedanya sambel cabai ini dimasak terlebih lebih dulu sebelum disajikan.

Peraih Top 28 Wirausaha Pemuda Kabupaten Tegal chapter 6 tahun 2024 ini menuturkan, dalam sehari dapat menjual 250 sampai 500 tusuk sate taichan.

BACA JUGA :  Masihkan Tegal Jepangnya Indonesia? Ini Penjelasannya.

Kedai Sate Taichan12 buka setiap hari Selasa sampai Minggu mulai pukul sampai 12.00 sampai 21.00. Khusus Hari Jumat mulai pukul.15.00 sampai 22.00. Sedangkan hari Senin libur.

Selama satu tahun lebih menjalankan usaha tersebut, kini Regina memiliki dua kedai. Selain di Slawi, dia juga memiliki satu kedai di Kota Tegal, tepatnya di Jalan Kolonel Sudiarto atau sebelah utara Stasiun Kereta Api Tegal.

Kedai di Tegal dibuka dengan menggunakan uang Rp 15 juta dari hadiah Program Wirausaha Pemuda 2024 yang diikutinya. Untuk menjalankan usaha dia dibantu lima pekerja.

“Saya dibantu lima pegawai. Satu orang membantu di rumah, dua orang di kedai Slawi dan dua orang di kedai Tegal,” tuturnya wanita kelahiran 7 Desember 1998.

error: